TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Komunitas driver ojek online di Yogyakarta yang tergabung dalam Paguyuban Driver Gojek Djogja (Pagodja) mengaku siap mengawal kasus yang menimpa seorang rekan profesinya pada Kamis (21/3/2019).
Pihaknya mengaku siap mengawal kasus tersebut hingga ditemukan titik terang dan kejelasan atas kasus tersebut hingga tuntas.
"Meski kejadian di luar transaksi (aplikasi), kita tetep siap mengawal kasusnya," kata Handri Ketua Pagodja kepada Tribunjogja.com, Kamis (21/3/2019).
Pihaknya mengatakan akan menyerahkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib.
"(saat ini) Sudah ditangani polisi," jelasnya.
Lewat pengungkapan kasus ini Handri berharap tidak akan terjadi lagi kasus serupa dan menjadikan bukti kepada rekan-rekannya sehingga tercipta rasa aman bagi para driver dalam menjalankan profesinya.
"Agar kedepan tidak terulang lagi," pungkasnya singkat.
Dikabarkan sebelumnya, seorang perempuan yang berprofesi sebagai driver ojek online mengaku mendapatkan pengalaman tak mengenakkan.
Disebutkan oleh Handri yang ia dapatkan dari informasi yang beredar di grup WhatsApp miliknya bahwa seorang perempuan yang diduga berprofesi sebagai driver ojek online akan mengambil pesanan kaos di sebuah asrama yang ada di Yogyakarta.
Ia mengatakan korban justru diduga akan diperkosa saat akan memilih dan mengambil kaos.
Dari informasi tersebut disebut pelaku tiba-tiba mengunci pintu ruangan dan dikabarkan melakukan tindakan dugaan percobaan perkosaan.
Karena melawan korban pun dikatakan sempat dipukul beberapa kali. (*)