Laporan Wartawan Tribun Timur Ari Maryadi
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Misteri pembunuhan staff Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) Universitas Negeri Makassar, Siti Zulaeha Djafar mulai terkuak.
Polisi telah menahan pelaku pembunuhan, Dr Wahyu Jayadi.
Hubungan keduanya pun masih menjadi teka-teki hingga bisa berada dalam satu mobil bersama sebelum peristiwa tragis tersebut terjadi, Jumat (22/3/2019).
Kepada polisi, Wahyu Jayadi mengaku jika dirinya pernah menerima wasiat dari almarhumah ibu korban.
Wahyu Jayadi dan Siti Zulaeha Djafar diketahui memang dekat layaknya saudara.
Baca: 5 Fakta Terbaru Pembunuhan Siti Zulaeha, Motif Wahyu Jayadi hingga Pesan Ibu Korban pada Pelaku
Orangtua Siti Zulaeha Djafar pun menganggapnya sedemikian rupa.
Sebelum meninggal, ibunda Siti Zulaeha Djafar sempat berpesan kepada Wahyu Jayadi untuk menjaga korban.
"Kita tak punya hubungan emosional dalam tanda kutip bahwa kita saling suka sama suka. Ini karena persoalan hubungan emosional karena hubungan keluarga. Saya ingat pesannya almarhumah mamanya, 'Jagai anrimmu, jagai anrimmu (jaga adikmu, jaga adikmu). Bahasa Bugisnya seperti itu. Taniako tau laing' (kamu bukan orang lain)," kata Wahyu Jayadi mengakui.
Baca: Liburan Bareng di Jepang, Ucapan Ariel Noah saat Suruh Allea Ambil Segelas Kopi Jadi Perbincangan
Wasiat inilah sepertinya dijadikan alat oleh Wahyu Jayadi untuk mendekati Siti Zulaeha Djafar, walaupun korban memiliki suami.