TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar menggelar rangkaian Safari Dakwah di beberapa wilayah di Indonesia untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya melakukan klarifikasi dan validasi terhadap informasi yang diterima.
Sabtu (30/3/2019), Arcandra berada di Bandung untuk berbicara di hadapan peserta Musyawarah Akbar Alumni Baitul Arqom di Lemburawi, Pacet, Bandung.
Pada kesempatan itu, Arcandra menyampaikan, Alquran memberi petunjuk kepada kita untuk memeriksa validitas suatu berita dengan melakukan tabayyun atau klarifikasi agar tidak terjadi kekacauan, provokasi, ketakutan, dan kebingungan di tengah masyarakat.
Para kiai di Pesantren, kata Arcandra, harus jadi pelopor dalam gerakan tabayyun bila ada berita viral yang mengundang polemik dan mengakibatkan perpecahan di tengah masyarakat.
Hal itu, kata dia, termasuk tabayyun atas isu bahwa harga tarif listrik di Indonesia itu termahal di dunia . Hal tersebut disebar untuk menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
“Pemerintah mohon bantuan dari para kiai pesantren untuk melakukan tabayyun bahwa Tarif Tenaga Listrik (TTL) di Indonesia bukanlah yang termahal di dunia, tapi termasuk murah dan kompetitif untuk kawasan ASEAN," ujar laki-laki kelahiran Padang, 10 Oktober 1970.
Dia juga mamaparkan contoh data Mei 2017 yang menyebutkan bahwa TTL untuk golongan rumah tangga di Indonesia sebesar Rp 1.467 kWh.
Tarif ini jauh lebih murah jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Filipina sebesar Rp 2.359 per kWh, Singapura Rp 2.185 per kWh dan Thailand sebesar Rp1.571 per kWh.
Adapun kegiatan safari dakwah ini mendapat respon positif dari Direktur Relawan TKN Jokowi Amin, Maman Imanulhaq.
Metode yang disampaikan Arcanda Tahar, menurut Maman sangat tepat. Karena berangkat dari teks keagamaan yang dikupas dengan jelas dan padat disertai data dan fakta yang sangat argumentatif.
“Pak Archanda memiliki kemampuan luar biasa dalam mengeksplorasi argumen keagamaan yang disertai data, dan fakta yang membuat audiens memahami sumber Hoaks dan di mana kekeliruannya. Sebuah metode yang dapat mengedukasi sehingga masyarakat tercerahkan," ujar Politisi PKB yang sekaligus jadi moderator kegiatan tersebut.
Pengasuh Ponpes Baitul Arqom, KH. Ibnu Athoillah Al-Hafidz menyambut gembira Safari Dakwah Archandra Tahar tersebut.
“Pak Wamen telah membuktikan bahwa ilmu Al-Quran itu sangat luas. Ia menjelaskan Hoaks dari presfektif ayat Quraniyah dan kauniyah. Ini memotivasi para santri untuk terus belajar Quran dan menguasai ilmu Energi seperti penambangan minyak lepas pantai yang sangat dikuasai Pak Arcandra Tahar," tutur Kiai Muda penghafal 30 Juz Quran ini.
Agenda Safari Dakwah Arcandra Tahar ini diteruskan di Hotel PRIME PARK Jalan Suci Bandung dengan para Tokoh dan akademisi yang tergabung dalam ICMI Jawa Barat.