Hal yang paling ditakuti Jarwadi adalah adanya sikap main hakim sendiri dari masyarakat.
"Jangan sampai mereka sudah tak percaya lagi pada polisi dan mulai melakukan pencarian sendiri. Ini bahaya karena mereka menganggap polisi tak memberi solusi," ujarnya.
Jarwadi juga khawatir, jangan sampai ada lagi kejadian yang sama akan terjadi.
Karena pelakunya masih bebas berkeliaran.
"Jangan sampai pelaku ini karena menganggap dirinya tak tersentuh hukum jadi bisa berbuat seenaknya. Makanya kami minta untuk Polda Sulut segera bertindak," ujarnya.
Sebelumnya diketahui, Warga Desa Kombot, Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dihebohkan dengan penemuan mayat gadis bernama Fidya Bonde yang berusia 13 tahun dalam kondisi tanpa busana di Perkebunan Cengkih pada Selasa (5/2/2019).
Jasad tersebut ditemukan pertama kali oleh Saad Paputungan.
Dia mengatakan, peristiwa penemuan mayat tersebut berawal pada saat dirinya berangkat ke kebunnya yang tidak jauh dari desa.
"Setelah sampai ke kebun saya melihat gubuk di kebun sudah berantakan dan menemukan celana dalam milik perempuan," ungkap Saad Paputungan.
Merasa ada yang janggal, dia kembali ke kampung dan melaporkan hal tersebut kepada sejumlah warga.
"Kemudian bersama dua orang warga bernama Helmi Laimo (45) dan Ismail Paputungan (40) kembali ke gubuk," ungkapnya.
Baca: Siti Zulaeha Dibunuh terkait Pembagian Dana Proyek?
Setelah sampai di gubuk, Helmi Laimo dan Ismail Paputungan menelusuri jejak di antara semak yang rubuh seperti bekas orang yang menarik tumpukan daun kelapa mengarah ke jurang.
"Akhirnya kami melihat mayat anak perempuan telentang dan dalam kondisi telanjang bulat," jelasnya.
Saad Paputungan bersama dua rekannya tersebut mendekati jasad tersebut untuk mengetahui identitasnya.