-
26 Nov 2024 10:31
Kronologi Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper versi Tersangka, Dibunuh setelah Berhubungan Intim
TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah kronologi lengkap kasus pembunuhan mayat yang ditemukan dalam koper tanpa kepala.
Kronologi ini disampaikan berdasarkan pengakuan kedua tersangka.
Kedua tersangka pembunuhan guru honorer yang mayatnya ditemukan di Blitar akhirnya menceritakan kronologi lengkap membunuh Budi Hartanto dan memutilasinya.
Aris Susanto dan Aziz Prakoso menceritakan bagaimana percekcokan dengan korban dimulai hingga akhirnya nyawa Budi Hartanto melayang.
Fakta terbaru pembunuhan Budi Hartanto kembali dirilis Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Gupuh Setiono, Senin (15/4/2019).
Baca: Polisi Sebut Ada Asmara antara Korban dan Pelaku Mutilasi yang Tangisi Kematian Budi Hartanto
Baca: Begini Status Facebook Pelaku Mutilasi dengan Postingan Terakhir Guru Budi Hartanto di Instagram
Dalam keterangannya, rupanya Budi Hartanto dihabisi setelah berhubungan intim dengan tersangka Aris Susanto.
Selama ini, setelah berhubungan intim, Aris akan membayar Budi Hartanto.
Akan tetapi, malam itu, Selasa (2/4/2019), Aris tidak mampu membayar uang yang diminta Budi.
Akhirnya terjadilah percekcokan di antara keduanya.
"Hubungan asmara sesama jenis, terus berakhir perselisihan karena tidak diberikan uang dan berakhir dengan pertengkaran yang mengakibatkan korban dibunuh," katanya pada awak media di depan Halaman Reskrimum Polda Jatim, dikutip TribunStyle.com dari Surya.co.id, Senin (15/4/2019).
Tersangka Aris dan korban memiliki hubungan sesama jenis dan saling mencintai.
"Setiap kali berhubungan, Aris ngasih uang ke korban. Aris sayang pada korban, dan akan memberikan apa yang diminta korban," tambah Gupuh.
Baca: Budi Hartanto Dibunuh Lalu Dimutilasi Gara-gara Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Ini Fakta-faktanya
Baca: Jeritan Histeris Pembunuh Budi Hartanto di Tengah Malam Dibongkar Tetangga, Sampai Teriak Takut
Hubungan intim yang keempat tersebut sengaja dilakukan di sebuah ruangan di warungnya, di Jalan Surya, Kediri.
Percekcokan yang terjadi antara Aris dan Budi lantas didengar oleh tersangka Aziz.
Aziz yang tidak tahan dengan pertengkaran keduanya pun mencoba mengingatkan korban.
Tapi, Budi tak terima dan gelap mata.
Ia malah menampar wajah Aziz dan mengambil sebilah golok yang tergeletak di depan warung.
"Diingatkankan Aziz tapi korban tak terima, korban malah bilang ini bukan urusan kamu," tuturnya.
"Korban itu malah mengambil golok lalu diayunkan ke arah Aziz. Tapi Aziz bisa menangkis," lanjutnya.
Aziz kemudian berhasil merebut golok dari tangan korban dan berhasil.
Baca: Masalah Sepele Ini Jadi Sebab Tersangka Memotong Leher Budi Hartanto Usai Membunuhnya
Baca: Alasan Pelaku Mutilasi Kepala Budi Hartanto, Ternyata Bukan untuk Kelabui Polisi
Aziz mulai menyerang korban sampai tumbang.
Aris yang menyaksikan itu malah membantu Aziz dengan menyumpal mulut Budi yang sudah tak berdaya.
"Jadi mulut korban disumpal, makanya hasil otopsi menunjukkan korban mati karena kehabisan nafas," tambah Gupuh.
Baru setelah memastikan korban tewas, Aris berinisiatif mengambil koper di rumahnya untuk membuang jasad korban.
Namun, rupanya koper tersebut terlalu kecil untuk membuang jasad Budi.
Tercetuslah ide untuk memutilasi korban beserta kepalanya.
"Aris waktu itu ya langsung pulang, ambil koper milik ibunya. Belakangan Aris cerita kalau koper itu dijual," tuturnya.
"Pas dimasukin gak cukup, dikeluarkan lagi, lalu Aris usul kepala korban dipotong," pungkasnya.
Sebelumnya, kedua pelaku pembunuhan terhadap Budi Hartanto, Aris Sugianto (AS alias AJ) dan Ajis Prakoso (AP) memberikan keterangan yang berbeda saat membahas kronologi mutilasi.
Ketika ditanya siapa yang memutilasi korban, pelaku Aris Sugianto dan Ajis Prakosa memberikan keterangan yang berbeda.
Dikutip TribunStyle.com dari TribunJatim.com, Minggu (14/4/2019), sambil memicingkan mata ke arah penyidik, dengan suara lirih Ajis mengaku dirinya yang memulai proses mutilasi.
Baca: Budi Hartanto Dibunuh dan Dimutilasi di Warung, Begini Kondisi TKP-nya Sekarang
Baca: Suasana Angker di Warung Lokasi Mutlasi Budi Hartanto, Pelaku Tiba-tiba Menjerit Sendiri
Akan tetapi, saat memutilasi leher korban, Ajis mengalami kesulitan.
Pekerjaan yang belum sepenuhnya rampung itu pun diselesaikan oleh Aris.
"Pertama saya, terus dilanjutkan dia," tandasnya.
Dia menegaskan, melakukan mutilasi secara bergantian.
"Iya, kami potong berdua bergantian," tegas Ajis.
Akan tetapi, Aris mengungkapkan bahwa ia hanya sekadar memegangi tubuh korban saat eksekusi.
"Saya cuma nggoceki (memegangi)," tutur Aris dalam sebuah video pengakuan yang viral.
Namun, ia lantas menyebut melancarkan aksi pembunuhan pada Budi Hartanto berdua bersama Ajis.
Baca: Pemutilasi Guru Honorer Budi Hartanto Berteriak Aku Takut Aku Takut, Ternyata Ini Pemicunya
Baca: Warga Setempat Pernah Dengar Pemutilasi Budi Hartanto Menjerit Ketakutan Saat Malam Hari
"Yang ada di lokasi hanya saya dan teman saya pak," ujarnya.
Pelaku kemudian mengaku bahwa dia dan temannya yang membuang potongan kepala korban di sungai setelah dieksekusi.
"Katanya tadi bertiga?" tanya polisi.
"Enggak pak. Hanya orang dua. Saya sama Ajis pak," ujarnya.
Sementara itu, soal alat yang digunakan pelaku dalam memutilasi Budi Hartanto, tersangka menggunakan clurit dan bendo.
"Kamu pakai clurit sama bendo? Berarti senjatanya dua?" tanya penyidik dalam video viral yang beredar.
"Iya," jawab Aris sembari mengangguk.
(TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)
Kronologi Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper versi Tersangka, Dibunuh setelah Berhubungan Intim
Editor: Fitriana Andriyani
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger