News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

Tak Mau Celupkan Jari ke Tinta Ungu Setelah Mencoblos, Seorang Pemilih di Blitar Lukai Petugas

Editor: Fitriana Andriyani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di TPS 16 Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, yang sempat terjadi keributan saat proses pemungutan suara, karena seorang pemilih menolak mencelupkan jarinya ke tinta, Rabu (17/4/2019).

TRIBUNNEWS.COM - Tak mau celupkan jari ke tinta ungu setelah menggunakan hak pilih, seorang pemilih di TPS 16 Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar lukai petugas.

Seorang pemilih berusaha melukai petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menggunakan senjata tajam di TPS itu.

"Iya, sempat ada laporan terjadi keributan di TPS 16. Kami dan polisi langsung ke lokasi," kata Kasi Pemerintahan Keamanan dan Trantibum Kelurahan Sukorejo, Irwan Purwanto, saat ditanya kejadian pemilih lukai petugas KPPS.

Keributan (kejadian pemilih lukai petugas KPPS) itu bermula saat salah satu pemilih, YA (38), selesai menyalurkan hak suaranya di TPS 16.

Selesai mencoblos, YA tidak mau menyelupkan jarinya ke tinta.

Saat itu, petugas KPPS yang menjaga tinta, yaitu, Luki Setia Budi.

Baca: Quick Count CSIS dan Cyrus Network, Data 87,66 %: Jokowi-Maruf 55,77%, Prabowo-Sandiaga 44,23%

Baca: Siaran Langsung Pernyataan Prabowo Seusai Hasil Quick Count Pilpres 2019, Tonton Lewat HP

Luki sempat memaksa YA untuk menyelupkan jarinya ke tinta.

Sempat terjadi cek-cok mulut antara YA dan Luki.

YA pun akhirnya mau menyelupkan jarinya ke tinta.

Setelah itu, YA pulang ke rumah. Tak lama kemudian, YA kembali ke TPS dengan membawa pisau.

Sesampai di TPS, YA langsung menghampiri Luki yang menjaga tinta.

Tanpa banyak bicara, YA berusaha menyayat bagian leher Luki.

Mengetahui hal itu, warga yang berada di TPS langsung melerainya.

Luki hanya mengalami luka sayat di bagian dagu.

"Korban mengalami luka di bagian dagu, tadi korban sudah divisum," ujar Irwan.

Baca: Tanggapi Hasil Quick Count Pilpres 2019, Jokowi Sebut Pemilu Jujur dan Adil, Prabowo Klaim Menang

Baca: FULL - Keterangan Pers Prabowo Soal Kemenangannya dari Hasil Exit Poll dan Quick Count

Irwan mengatakan, setelah keributan itu pelaku langsung pergi.

Sampai sekarang polisi masih mencari keberadaan pelaku.

"Pelaku masih dicari sama polisi, setelah keributan itu dia langsung pergi," ujarnya.

Menurutnya, antara YA dan Luki sebenarnya teman sejak kecil.

Informasinya, YA dan Luki memang sudah ada masalah sebelumnya.

"Mungkin keduanya sudah ada masalah sebelumnya. Lalu ketemu di TPS itu, akhirnya terjadi keributan," katanya.

Kapolsek Sukorejo, Kompol Agus Fauzi mengatakan sudah mendapat laporan soal keributan yang terjadi di TPS 16 Kelurahan Sukorejo.

Tapi, Agus enggan menjelaskan secara rinci masalah itu. Polisi masih mencari keberadaan pelaku.

"Benar, sempat ada laporan keributan di TPS 16 Kelurahan Sukorejo. Kami masih menyelidikinya," tegas Agus.

Baca: Hasil Quick Count Pilpres 2019 Unggulkan Jokowi-Maruf - BPN: Tetap Tenang Bila Perlu Menari

Baca: Hasil Quick Count Sementara Kedai Kopi, Jokowi-Maruf Cukup Jauh Ungguli Prabowo-Sandiaga

Sementara itu, Bawaslu Kota Batu dan pihak kepolisian mengamankan satu orang laki-laki yang membuat kericuhan di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Batu, Rabu (17/4/2019). Yakni, TPS di Desa Pendem.

Kericuhan yang membuat heboh warga dan para pemilih ini terjadi sekitar pukul 07.00 WIB dan dilakukan oleh orang dengan inisial AP.

Ketua Bawaslu Kota Batu Abdur Rochman membenarkan hal tersebut (Kericuhan di TPS saat Pemilu 2019).

"Ya ini masih kami koordinasikan dengan pihak kepolisian," ujarnya, ketika dikonfirmasi.

Baca: Hasil Quick Count Pilpres 2019 Live Trans 7 Terkini, KedaiKOPI: Jokowi 52,85, Prabowo 44,87 Persen

Baca: Hasil Quick Count/Hitung Cepat Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo, Live Streaming Trans 7

Menurut Abdur Rochman, pria yang membuat kericuhan ini bukan warga Kota Batu.

Dia diduga mengalami gangguan jiwa alias kondisinya tidak normal.

"Pelaku membuat kericuhan, marah-marah, dan berteriak. Sehingga menganggu masyarakat yang akan mencoblos," imbuhnya.

Informasi dari masyarakat yang didapat Suryamalang.com (Grup Tribunmadura.com), pelaku ini berpindah tempat dan membuat kericuhan di tempat lain.

Masih belum diketahui secara pasti, apa motif yang dilakukan oleh laki-laki berinisial AP.

(TribunMadura.com/Samsul Hadi)

Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul BREAKING NEWS - Menolak Disuruh Celupkan Jari ke Tinta, Pemilih di Kota Blitar Lukai Petugas KPPS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini