TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Bupati Batang Wihaji resmi mengantongi lisensi sebagai pilot olahraga paralayang dari Federasi Air Sport Indonesia (FASI) setelah melaksanakan terbang selama 40 kali dan mengikuti serangkaian tes.
Lisensi pilot tersebut diserahkan oleh Ketua FASI Kabupaten Batang Yuswanto saat welcome party sebelum pelaksanaa Kejuaraan Paragliding TROI Seri I Bukit Sikuping, yang berlangsung di Rumah Makan Sendang Wungu Desa Gringsing Kecamata Gringsing, Kamis (25/4/2019) malam.
"Lisensi ini bukan untuk menjadi pesaing atlet pilot paralayang, tapi untuk menyalurkan kesenangan biar lebih kelihatan gaul dan milenial," tutur Wihaji dalam rilis yang disampaikan kepada Tribun Jateng.
Menurut Wihaji, olahraga ekstrem paralayang merupakan sesuatu yang baru di Kabupaten Batang.
"Spot bukit si Kuping Baru kurang lebih hampir satu tahun lebih dibuka tapi dua kali ini kita menyelenggarakan kejuaraan paralayang," kata Wihaji.
"Yang pertama tahun 2018 kejuaraan Paralayang Bupati berhasil sukses dan Cup Zero Incident, dan kali ini kita bekerjasama dengan Kementerian Pemuda Olah Raga Kejuaraan Paragliding TROI Seri I yang pesertanya atlet Profesional dan atlet peraih juara dunia, bahkan dari atlet dari negara Korea juga hadir," ujarnya.
Baca: Fatima Mengaktifkan Bom Bunuh Diri Saat Rumahnya Diserbu Polisi, Menewaskan Janin Serta 3 Putranya
Bupati juga mengatakan bahwa Batang memiliki pesona wisata dari laut sampai pegunungan dengan keindahan dan kesejukannya.
Bahkan di tahun 1980 pernah memadukan wisata dan olahraga gantole yang lokasi spotnya di obyek wisata kebun teh Pagilaran dengan ketinggian mencapai 800 mdpl.
"Batang itu Heaven Of Asia, bagi orang yang berkunjung di Batang tombo teko loro lungo, rezeki lancar utang lunas, karena Batang apa yang lu mau gua ada," ujarnya.
Kejuaraan paralayang bagian dari sarana untuk mempromosikan pesona wisata, untuk mendukung tahun kunjungan wista 2022 dengan semangat sebagai kabupaten industri juga sebagai Kabupaten wisata.
Deputi Bidang Pemberdayaan Olahraga Kementerian Olahraga RI, Raden Isnanta mengatakan Indonesia kalau mau menggali ekonomi potensinya ada di wisata, karena berbicara teknologi, Indonesia kalah dengan Amerika dan Jepang.
"Oleh karena itu, kita kuatkan dengan industri pariwisata karena alamnya tidak ada yang menandingi, maka Sport Tourism atau Pariwisata untuk olahraga menjadi alternatif kita untuk menggali potensi," tuturnya.
Dikatakan Pemerintah saat ini sedang menggenjot industri olahraga, yang sebentar lagi akan digelar Motor GP di Mandalika.
"Tak hanya itu kita juga sudah menyetujui sebagai kota olahraga, dan semoga saja Batang bisa menjadi Kota Olahraga," harapnya.