News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua RT Terima Rp 800 Ribu dari Pengolahan BBM Diduga Milik Aparat Tiap 2 Minggu Sekali

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tempat berpagar di RT 33 Batanghari ini diduga jadi tempat pengolahan BBM ilegal. TRIBUN JAMBI/RIAN AIDILFI

TRIBUNNEWS.COM, MUARABULIAN - Warga sekitar Kelurahan Rengas Condong, Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari, mengeluhkan bau dari tempat pengolahan BBM ilegal yang berada di kawasan pemukiman.

Diketahui, ada dua tempat pemasakan BBM ilegal hasil penambangan di kawasan Desa Pompa Air, Kecamatan Bajubang, tepat di pinggir Jalan Baru, RT 33 Kelurahan Rengas Condong, Kecamatan Muara Bulian.

Pantauan Tribunjambi.com, lokasi pertama tempat pengolahan BBM itu persis di pinggir Jalan Baru arah Mekarsari Ness.

Tempat ini juga dekat dengan permukiman warga. Bahkan, aksesnya menuju jalan lintas juga tak begitu jauh, yakni sekira 1 kilometer.

Sekilas tampak luar, tempat itu terdapat banyak tumpukan barang rongsokan. Dan di pagar seng keliling.

Sehingga aktivitas di dalamnya tak terlihat dari luar. Namun, sepintas, jika pengendara melintasi jalan tersebut, akan tercium aroma minyak.

Sementara, lokasi kedua berseberangan dengan lokasi pertama. Namun jaraknya cukup dekat.
Hanya saja, lokasi kedua ini memasuki lorong sekira beberapa ratus meter dari pinggir jalan.

Warga sekitar mengatakan, dua tempat itu kerap mengeluarkan bau BBM.

"Baunya itu bisa tercium sampai ke lapas. Sekarang mungkin belum ada dampaknya untuk kami warga di sini. Tapi beberapa tahun ke depan bisa saja terjadi gangguan saluran pernafasan," ujarnya.

Menurutnya, aktivitas tersebut telah berlangsung sejak tahun lalu. Ada sekira 8 hingga 9 pekerjanya adalah warga sekitar.

Baca: BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut di Tol Madiun-Nganjuk, 5 Mahasiswa Jombang Tewas

"Biasanya mereka mulai beraktivitas ketika sore hari sekira pukul 16.00 WIB ke atas saat mobil-mobil pikap yang membawa minyak mentah datang untuk diolah," katanya.

"Bisa belasan mobil lah yang keluar masuk tiap hari di situ. Yang jelas aktivitas pengangkutan itu dilakukan di tempat itu. Kami (warga) tidak pernah masuk ke situ," imbuh warga.

Ia juga mengatakan mulai sore hingga malam hari akan tercium bau BBM menyengat.

"Itu jam-jamnya mereka mengolah. Nanti subuh-subuh mobil ramai bawa minyak itu keluar dari tempat itu," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini