TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Perjalanan karir politik Bupati Kepulauan Talaud, Sri Wahyumi Manalip (SWM) tak jauh dari beragam kontroversi.
Sejumlah kontroversi ini bahkan memicu kehebohan publik. Mulai dari perseteruannya dengan PDIP hingga dipecat partai.
Sri Wahyumi Manalip sempat dinonaktifkan sebagai Bupati Talaud 3 bulan karena ke luar negeri tanpa izin Mendagri.
Terbaru Sri Wahyumi Manalip dikabarkan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berikut deretan kontroversi Bupati Talaud Sri Wahyumi Manalip yang dirangkum Tribun Manado:
Berseteru dengan PDIP Hingga Dipecat sebagai Kader
Siapa sangka bupati perempuan pertama di Talaud ini ternyata pernah berseteru dengan partai penguasa.
Kemenangan gemilang di Pilkada Talaud 2013 silam membuat PDIP merekrutnya sebagai kader.
Bahkan PDIP memercayakan posisi penting sebagai Ketua DPC PDIP Talaud.
Sempat ‘mesra’ dengan PDIP, Bupati Sri Wahyumi Manalip akhirnya berserteru dengan partai berlambang banteng ini, puncaknya Agustus 2017 Bupati Sri dipecat sebagai kader PDIP.
Partai kemudian mengganti Ketua DPC PDIP.
Pernah Ditegur Gubernur
Pelaksanaan APBD 2015 Tak Sesuai Hasil Konsultasi, ini merupakan satu kesalahan lain yang terakumulasi yakni ketika 2015 lalu, Bupati Sri Wahyumi Manalip melaksanakan APBD tidak sesuai dengan yang dikonsultasikan ke Tim TAPD Pemprov Sulut.
Atas kesalahan ini Bupati Sri Wahyumi Manalip diberikan surat teguran tertulis oleh Gubernur SH Sarundajang.