TRIBUNNEWS.COM, BINTAN - Camat Gunung Kijang (Plt) Arief Sumarsono memberikan penjelasan seputar kasus kematian massal ikan di hulu Sungai Kawal.
Arief menjelaskan, berdasarkan pemantauan pihak kecamatan dan tim lapangan, tak hanya ikan juga yang mengalami kematian mendadak.
Biawak hulu di sungai juga ditemukan mati.
"Yang kami lihat di lapangan, beberapa biawak juga mati," kata Arif Sumarsono.
Ia heran mengapa sampai biawak juga mengalami hal sama.
Terhadap fenomena tersebut, sejauh ini, pihak kecamatan menyatakan, belum bisa memastikan faktor kematian ikan dan biawak di hulu Sungai Kawal.
Apakah karena limbah atau karena pengaruh hal lain.
"Di lapangan kita juga melihat ada serbuk-serbuk putih menempel di akar pohon bakau. Kita belum pastikan asal serbuk tersebut," kata Arief Sumarsono.
Kondisi air hulu Sungai Kawal saat ini dinilai juga memprihatinkan.
Warna air berupa hijau pekat. Kondisi ini sedang perbincangan hangat warga.
Fenomena di hulu Sungai Kawal membuat cemas.
Baca: Warga Senang Jika Palangkaraya Jadi Ibu Kota RI, Ada Juga yang Takut Penduduk Lokal Termarjinalkan
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) supaya besok turun ke lapangan," kata camat.
Ratusan Ikan Mati
Sebelumnya, ratusan ikan di alur sungai Jembatan Kawal ditemukan mati mendadak, Senin (29/4/2019).
Sebagian besar ikan tersebut adalah ikan dalam keramba milik warga yang berlokasi di alur sungai.
Informasi yang dihimpun Tribun, jenis ikan yang mati terdiri dari jenis ikan kerapu, mamunk, ikan lebam, ikan ungar alias kakap merah bahkan lobster.
Menurut warga, kerugian mereka cukup besar.
Seorang warga, Jafar mengatakan, kematian ikan secara massal di alur sungai bawah jembatan Kawal sudah ditemukan sejak Minggu malam.
Senin pagi, warga ramai ramai mengecek.
"Semalam warga melaporkan begitu. Tadi pagi lagi kita cek di lokasi, ternyata benar, banyak ikan yang mati mendadak di situ," kata Jafar.
Dia mengatakan, sementara ini penyebab kematian massal ikan di sungai Jembatan Kawal belum diketahui.
Amatan warga, di lokasi tempat ikan ikan tersebut mati ditemukan ceceran berbentuk serbuk warna putih.
Serbuk tersebut terlihat menempel di tiang pelantar warga di pinggir sungai. Juga ditemukan di lambung pompong (perahu).
"Mungkin saja serbuk itu yang bikin ikan ikan di sini mati," katanya.
Serbuk tersebut ditengarai sejenis limbah. Namun belum bisa diidentifikasi jenis limbahnya.
Belum bisa juga dipastikan bahwa limbah itulah penyebab kematian ikan secara massal.
Baca: Jokowi Tanya Netizen: Ibu Kota RI Sebaiknya Pindah ke Mana? Alasannya Apa?
Sempat mencuat bahwa penyebab kematian ikan secara massal berasal dari makanan ikan.
Namun warga berpikir, selama ini makanan tersebut sudah sering diberikan pada ikan keramba dan belum pernah ada kejadian ikan mati.
Menurut warga, kecil kemungkinan ikan mereka mati karena makanan.
Selain itu, kalau penyebab dari makanan ikan, mengapa ikan di luar keramba juga ditemukan ada yang mati.
Padahal ikan tersebut tidak diberi makanan seperti yang di dalam keramba.
"Maka itu kita sangat berharap masalah mengapa ikan ikan ini mati bisa segera diketahui,"kata Jafar.
Pihak pemilik keramba ikan sudah melaporkan kejadian ikan mati secara massal ke UPT Perikanan setempat, namun sejauh ini belum didapatkan penjelasan pasti. (tribunbintan.com/min)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Tak Hanya Ikan, Biawak Juga Ditemukan Mati di Sungai Kawal Bintan, Air Sungai Tercemar?