Khusus gugatan dari istri mencapai 173," kata Hamid.
Jumlah kasus perceraian di Kota Pekalongan dilanjutkannya mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.
"Data tahun lalu hingga Agustus, jumlah perceraian ada 320 kasus.
Didominasi oleh gugatan dari istri yang mencapai 250.
Tahun ini baru empat bulan lebih sudah 238 kasus.
Berarti mengalami peningkatan karena belum ada lima bulan sudah separuh lebih dibanding tahun lalu," terangnya.
Hamid menambahkan, baik tahun ini ataupun tahun lalu daerah Pekalongan Utara merupakan daerah terbanyak untuk urusan gugatan perceraian yang dilayangkan oleh istri.
"Untuk data jumlah perceraian di Pekalongan Utara, kami harus membuka file lama.
Tapi memang mayoritas untuk jumlah gugatan cerai istri paling banyak di Pekalongan Utara.
Dan pemicunya karena ekonomi ataupun pihak ketiga," tambahnya. (*)