Laporan Wartawan Serambi Indonesia Idris Ismail
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Batu gajah pemecah ombak di sepanjang pantai Gampong Keudee Panteraja, Pidie Jaya terus terbenam atau amblas ke pasir.
Akibatnya, 300 unit rumah warga terancam diterjang air laut.
"Batu penahan ombak sepanjang 1,5 Km tenggelam dari permukaan pasir akibat bencana gempa pada akhir 2016," kata Ir HM Bentara (64), tokoh masyarakat di Gampong Keudee Panteraja, kepada Serambinews.com, Kamis (9/5/2019).
Dari 1,5 kilometer batu pemecah ombak di bibir pantai itu, dalam dua tahun terakhir terus mengalami penurunan (amblas).
Akibatnya, air dengan mudah masuk ke pemukiman warga. Terutama jika saat air pasang purnama.
Jika persolan ini tidak ditangani oleh pemerintah dengan cara menormalisasi batu pemecah ombak tersebut, tidak tidak tertutup kemukinan pemukiman warga akan terus digerus oleh ambrasi pantai.
Baca: Isu Perombakan Kabinet, Puan Maharani: Tanya Presiden
"Kami mendesak pemerintah segera turun tangan demi menyelamatkan 300 kepala keluarga (KK) yang kini diliputi rasa was-was yang berkepanjangan dalam dua tahun terakhir," jelasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pijay, Drs H Abd Rahman Puteh SE MM kepada Serambinews.com secara terpisah mengatakan, pemerintah sudah mengusulkan ke dalam alokasi dana otonomi khusus (Otsus) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018.
"Namun belum tertampung maka dalam tahun ini pemerintah juga berupaya melakukan usul yang sama dan diharapkan persoalan ini dapat tersahuti," ujarnya.