News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

Bermodal Silahturahmi, Caleg Muda Ini Lolos ke DPRD Pontianak, Sempat Dikira Peminta Sumbangan

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Syarif Lutfi, calon anggota DPRD Kota Pontianak terpilih dari PAN.

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Syarif Lutfi Almutahar, satu dari sedikit politisi muda yang mau ikut bertarung di pemilu 2019.

Padahal, sudah menjadi anggapan umum di masyarakat bahwa untuk lolos menjadi anggota dewan, diperlukan modal materi yang tak sedikit. Namun anggapan itu telah dipatahkan oleh Syarif Lutfi.

Pasalnya, caleg berusia 27 tahun itu dipastikan lolos melaju sebagai anggota DPRD Pontianak, Kalimantan Barat, dari Partai Amanat Nasional ( PAN), nyaris hanya dengan modal nekat.

Berikut cerita "modal nekat" Syarif Lutfi hingga lolos menjadi anggota dewan.

Modal silaturahmi

Menurut Syarif Lutfi, ia terjun menjadi caleg tanpa ada pengalaman politik memadai, terlebih modal materi.

Namun satu hal yang selalu digenggamnya erat, yakni kebulatan tekad untuk mengenalkan dirinya kepada masyarakat.

"Menurut saya, yang paling penting adalah silaturahmi," kata Syarif Lutfi kepada Kompas.com, Rabu (8/5/2019) malam.

Baca: Ahmad Dhani Bikin Surat Kecaman untuk Wiranto dan Hendropriyono

Baca: Disebut Tak Miliki Cukup Fasilitas untuk Urus Anak, Kuasa Hukum: Soal Materi Tsania Marwa Tak Kalah

Baca: Tes Kepribadian: Kenali Karaktermu, Tergesa-gesa Membuat Keputusan atau Cakap Kendalikan Situasi?

Diceritakannya, sejak setahun lalu dirinya memang rajin melakukan sosialisasi ke rumah-rumah warga di sekitar daerah pemilihannya.

Dia menargetkan dalam satu hari bisa bersilaturahmi door to door ke 30 rumah warga. "Pernah saya dikira minta sumbangan ketika door to door itu," kenangnya sambil tertawa.

Melawan petahana tanpa memberi janji

Sebagai politisi muda, sejak awal dia sudah memiliki tekad yang kuat dan tidak pesimis dari calon-calon lain, termasuk para calon petahana.

"Ini merupakan pertarungan terbuka, sehingga siapapun yang bergerilya di lapangan tentu bisa memperoleh hasil yang baik pula," kata dia.

Menurut Syarif Lutfi, semua jerih payah itu memang melelahkan. Tapi, dia menyadari, jika tak demikian, dengan apa lagi perjuangan dilakukan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini