"Daripada dia jatuh ke cowok lain lebih baik kubunuh, itu diomonginyo ke kawan-kawan Vera," jelasnya.
Hal itulah menurut Suhartini yang membuat anak bungsunya tersebut ketakutan.
Tetangga pun tak menyangka, ternyata mereka terlibat pembunuhan sadis yaitu kasus mutilasi di Sungai Lilin Musi Banyuasin. Vera menjadi korbannya, dan sang kekasih diduga keras menjadi pelakunya.
Nurazizah Ketua RT 6 Lorong Taman Bacaan Kelurahan Tangga Takat Kecmatan Seberang Ulu 2 kepada Sripoku.com, Minggu (12/5/2019) mengatakan, DP sering mengajak Vera jalan ke rumahnya yang lokasinya tak jauh dari rumah orang tua Deri.
Di RT tempat Deri tinggal, Vera juga cukup dikenal sebagai pacar DP.
Deri sering mengajak Vera berjalan di sekitaran tempatnya. Bahkan mengejak Alm Vera bertemu dengan kedua orang tuanya.
"Padahal sebelum dia pelatihan mereka berduo itu jalan-jalan keseputaran sini (Lorong Taman Bacaan). Bahkan alm Vera diajak menghadap orang tua prada DP untuk makan bersama," ujar Nurazizah.
Menurut Kapolda Sumsel Zulkarnain Adinegara, status DP yang merupakan anggota TNI membuat proses pencarian juga harus melibatkan pihak dari Detasemen Polisi Militer Kodam II/Sriwijaya.
Selain itu, jika Prada DP telah terbukti menjadi pelaku pembunuhan terhadap Fera, seluruh berkas penyelidikan pun akan langsung dilimpahkan ke Pengadilan Militer untuk mengadili Prada DP.
"Sesuai ketentuan, berkasnya maupun semua hasil penelitian ilmiah inafis dan sebagainya tentu akan kami sampaikan ke pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.
Jika itu terbukti anggota TNI dengan sendirinya akan diserahkan ke Kodam," katanya.
Sedangkan, Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan sebelumnya mengatakan, foto Prada DP telah disebar ke berbagai lokasi serta media sosial sebagai upaya pencarian.
Sebab, sejak kasus pembunuhan itu mencuat keberadaan Prada DP pun bak ditelan bumi.
Terlebih lagi prajurit baru itu telah kabur dari masa pendidikan militer.