Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo mengatakan seluruh tukang becak itu diberikan santunan uang Rp150.000 dan bingkisan.
Khusus untuk beberapa yang usianya sudah di atas 75 tahun, pihaknya memberi bonus kain batik.
Hasto mengatakan, kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun untuk penyaluran dana ZIS yang telah disisihkan para ASN dari gaji setiap bulannya.
Selain itu, pemberian santunan juga menjadi bentuk sense of crisis dari jajaran Pemkab Kulon Progo.
"ASN harus punya kepedulian sosial. Kalau tidak dekat dengan tukang becak seperti ini kan kita tidak tahu masalah yang mereka hadapi."
"Misal, mereka atau becaknya belum berseragam. ASN harus selalu melihat permasalahan di lapangan, hayatilah kemiskinan. Itu kenapa kita tiap minggu selalu bedah rumah," kata Hasto.
DIsebutnya, dana ZIS yang disisihkan ASN lewat Baznas jumlahnya cenderung terus meningkat.
Setiap bulan terkumpul dana sekitar Rp. 400 juta atau hampir Rp 5 miliar dalam setahun.
Dana itu lalu disalurkan kepada pihak yang membutuhkan melalui program bedah rumah, safari jumat, hingga pemberian santunan untuk tukang becak, pedagang kecil, kaum duafa, fakir miskin, dan lainnya.
Ketua Baznas Kulon Progo Abdul Madjid mengatakan kegiatan ini menandakan kepedulian ASN dan warga dalam menyalurkan ZIS melalui pihaknya.
Dia menyebut banyak masyarakat Kulon Progo yang membutuhkan manfaat dari dana tersebut sehingga pihaknya terus berusaha menyalurkannya. (TRIBUNJOGJA.COM)