Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengajak musisi legendaris Ahmad Albar untuk berkunjung ke Masjid Menara Kampung Melayu di kawasan Layur, Kota Semarang. Diajaknya vokalis band God Bless itu menjadi salah satu upaya memperkenalkan wisata heritage di Kota Semarang lebih luas lagi.
Hendi menyebutkan jika wisata heritage di Kota Semarang tak hanya tentang kawasan Eropa yang saat ini sedang dilakukan revitalisasi saja.
"Selain itu ada kawasan Kauman, Pekojan, Pecinan, serta Kampung Melayu yang hari ini kita ajak mas Iyek (Ahmad Albar) untuk ikut meninjau", sebutnya.
"Kawasan-kawasan ini akan dihidupkan untuk menjadi sebuah kawasan wisata heritage di Kota Semarang yang terintegrasi," tegas Hendi.
Terkait hal itu, sekretaris Dinas Tata Ruang Kota Semarang, Irwansyah pada tahun ini akan mengkaji beberapa penanganan untuk menghidupkan kawasan wisata heritage lebih luas lagi.
"Sesuai arahan Pak Wali, salah satunya terkait perbaikan menara di Masjid Kampung Melayu ini, semoga di tahun 2020 bisa diupayakan perbaikannya", papar Irwansyah.
Pemerhati budaya dan penggiat sejarah Kota Semarang, Yogi Fajri pun menegaskan jika kawasan Kota Lama Semarang tidak relevan disebut sebagai Little Netherland.
"Di Belanda sebenarnya juga tidak ada bangunan gaya eropa dengan struktur bangunan tropis seperti di Kota Semarang. Jadi Kota Lama itu adalah kawasan bersejarah akulturasi budaya dengan kearifan lokal," jelasnya.
"Untuk itu saya mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan mas Hendi terkai kawasan heritage, seperti dengan mencoba membangun kembali alun-alun Semarang," tegas Yogi.
Senada, Ahmad Albar yang saat itu hadir bersama Hendi juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Semarang yang telah berupaya keras mengubah wajah Kota Semarang.
"Semarang berubah jadi lebih bagus, terutama penataan kotanya, semoga semakin maju wisatanya," harap musisi yang akrab disapa Iyek tersebut.
Di sisi lain, Hendi selaku Wali Kota Semarang optimis jika kawasan heritage Kota Semarang mampu menarik wisatawan di masa libur lebaran tahun ini. "Revitalisasi Kota Lama yang saat ini sudah sampai 95%, sehingga rasanya sudah bisa dikunjungi wsiatawan saat libur lebaran," tutupnya. (*)