TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tingginya harga tiket pesawat membuat sejumlah pemudik terpaksa memilih jalur darat untuk mudik ke kampung halaman.
Sementera itu, ketika dicek melalui pemesanan tiket aplikasi Traveloka.com, ternyata benar rute Palembang-Medan mencapai harga 14 juta.
Sebagian pemudik yang membawa keluarga besar memilih jalur darat dengan cara konvoi.
"Biasanya naik kelas bisnis (business), tapi jelang lebaran ini sekarang mahal, jadi turun kasta beralih ke ekonomi (economy) relatif murah," terang para penumpang disela waktu menunggu keberangkatannya.
Untuk bertemu dan berkumpul dengan keluarga, mereka harus merogoh koceknya lebih dalam.
"Kalau kelas bisnis harga biasanya 3 juta, tapi kalau ekonomi dibawah 2 juta, itupun saya rogoh kantong lebih dalam," tuturnya sambil tertawa.
Baca: Kesehatan Istri SBY Dikabarkan Memburuk, Anies Baswedan dan Anis Matta Doakan Ani Yudhoyono
Mereka sangat menyayangkan, mahalnya harga tiket menjadi salah satu kendala bagi penumpang yang ingin bertemu keluarga terutama dalam menjelang hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah mendatang.
"Aku tidak habis pikir, mahal nian harga tiket apalagi tadi baca berita sampai puluhan juta, seperti rute Palembang-Medan itu paling murah 4 juta kelas ekonomi, bayangkan apalagi kelas lain seperti bisnis (business) itu sampai 14 juta, bisa ke luar negeri saya," jelas salah satu penumpang.
"Tapi demi bertemu dan berkumpul dengan keluarga, saya rela mengeluarkan biaya lebih banyak, karena momen itu sangat dinantikan terutama bagi orang yang merantau jauh dari keluarga," ujar dia.
Jalinteng Mulai Ramai
Bardasarkan pantauan di lapangan, Kamis (30/5/2019) menjelang H-4 Lebaran Idul Fitri 1440 H, kendaraan pemudik mulai padati ruas jalan lintas tengah (jalinteng) tepatnya di ruas jalan Muaraenim-Baturaja, tampak kendaraan pemudik yang didominasi oleh plat dari daerah Jawa mulai merayap memasuki kota Muaraenim.
Seperti yang dituturkan oleh Eka Apriani (34), salah satu pemudik asal Solo yang ditemui Tribun mengatakan ia dan keluarga sengaja menggunakan jalur darat untuk mudik akibat tingginya harga tiket pesawat dari Solo menuju Palembang.
"Sebenarnya pada awal rencana mau mudik menggunakan pesawat pada H-3 lebaran, namun harga tiket pesawat saat ini lagi gila-gilannya, dari Solo-Palembang aja di kisaran Rp 1,5 juta ke atas, itu untuk satu orang saja, apalagi kami sekeluarga ada 6 orang," kata dia.
"Belum lagi ongkos dari Palembang menuju Muaraenim, wah kalau naik pesawat semua bisa gak bisa pulang lagi ke Solo karena tekor di ongkos. Makanya akhirnya kita memutuskan untuk naik mobil saja, biar lebih hemat dan uangnya bisa buat THR untuk keluarga di kampung nanti," katanya.
Ia juga menjelaskan karena menggunakan jalur darat membuat ia dan keluarganya memutuskan berangkat lebih awal.
"Karena jauh dan memakan waktu lebih dari dua hari makanya kita memutuskan berangkat di H-7, dan karena banyak stop di jalan jadi tiba di Muaraenim sedikit lambat," katanya.
Hal senada juga dikatakan Firman (47), salah satu pemudik asal Jakarta. Firman dan keluarganya pun konvoi mudik dari Jakarta menuju Kabupaten Lahat.
"Kita konvoi tiga mobil dan sengaja pilih jalur darat biar saat di kampung nanti, ada kendaraan saat mau silaturahmi ke rumah kerabat yang rumahnya jauh, dan selama di perjalanan ya kita nikmati saja, kalau capek beristirahat di pos-pos pengamanan polisi dan juga masjid maupun SPBU yang kita singgahi, lumayan capek, tapi demi lebaran di kampung dan kumpul dengan keluarga ya dinikmati saja," katanya.
Sementara itu Kapolres Muaraenim, AKBP Afner Juwono melalui Kasat Lantas AKP Feby Ferbiyana mengatakan hingga saat ini kondisi arus mudik di beberapa titik ruas jalan baik di jalinteng maupun ruas jalan Muaraenim-Palembang terpantau aman dan lancar.
"Sejauh ini kondisi jalan yang dilalui arus mudik masih lancar dan tidak ada masalah,dan sejumlah petugas kita di pos-pos pengamanan dan pos layanan siap membantu pemudik, jika memerlukan bantuan," jelasnya.
Dikatakannya, untuk mengantisipasi kemacetan di ruas jalan tersebut pihaknya menyiagakan petugas untuk mengatur lalu lintas.
"Terutama ruas jalan yang ada pasar tumpah, itu akan kita siagakan petugas, jika tidak ditempatkan petugas bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan, dan untuk itu kita siapkan petugas di sana, dan untuk mengatur agar tidak terjadi kemacetan," jelasnya.
Ia juga mengatakan hal yang sama tampak terlihat di ruas jalinteng dimana para kendaraan pemudik mulai terlihat di ruas jalan tersebut.
"Arus mudik ini sudah terpantau sejak kemarin dan prediksi kita akan meningkat lagi menjelang H-3 dan H-1 lebaran," ujarnya.
1.000 Kendaraan
Sebanyak seribu kendaraan melintas di jalan tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapalbetung) pada H-6 hari Raya Idul Fitri 1440 H, Kamis (30/5/2019).
Kendaraan yang melintas dari arah Lampung menuju pintu gerbang Jakabaring Palembang tersebut pada umumnya berasal dari luar kota pempek.
Terlihat kendaraan dengan nomor polisi luar kota Palembang seperti Lampung, Jakarta, Bengkulu, Jawa Barat dan lain-lain tampak melintas di tol yang baru difungsionalkan tersebut.
Pada arus mudik tahun ini tol Kapalbetung hanya dibuka satu lane atau satu jalur. Dimana kendaraan yang melintas hanya dari arah Lampung menuju Palembang.
Sementara pemudik dari Palembang menuju Lampung tetap melewati jalan nasional dan baru bisa masuk ke jalan tol di gerbang Pematang Panggang.
"Sejak H-7 ada sekitar seribuan kendaraan yang melintas di tol Kapalbetung. Pada umumnya dari luar Sumsel," ujar Kepala Proyek (Kapro) Seksi 1 Tol Kapal Betung, Arif Hardianto.
Ia menjelaskan, jalan tol Kapalbetung difungsionalkan sepanjang 36 kilometer. Dengan kondisi yang belum selesai 100 persen, maka jalan tol Kapalbetung hanya difungsikan pada siang hari mulai pukul 06.00 sampai pukul 18.00 WIB.
Meski hanya beroperasi secara fungsional dengan fasilitas belum memadai, namun ia memprediksi pada arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini ada sekitar 5.400 kendaraan yang berlalu lalang di sana.
Menurutnya, puncak arus mudik yang itu jika di Pulau Jawa itu tanggal 31 Mei ini tetapi untuk di Sumatera itu pada 1 Juni dan 2 Juni. Jadi, pada awal Juni pihaknya memprediksi volume kendaraan akan meningkat melintas di tol Kapal Betung ini.
"Saat ini arus mudik sudah dimulai, kemungkinan total ada sekitar 5400 kendaraan yang melintas pada arus mudik lebaran," jelasnya.
Mengantisipasi tingginya lonjakan pemudik, pihak pengelola tol juga telah menambah dua pintu exit tol di desa Pedu dan Tanjung Pasir.
Arif menambahkan, pihaknya mengimbau kepada pemudik kecepatan yang hanya diizinkan yakni hanya 40 km/jam karena memang kondisi tol Kapal Betung ini belum sempurna.
"Karena kondisi tol Kapal Betung ini belum sempurna, jadi kecepatan kendaraan hanya 40 km/jam saja," jelas Arif.
Kepala Operasional Hk Tol Palindra, Darwan Edison mengatakan kendaraan yanh melintas di Tol Palindra mengalami peningkatan, dalam sehari tercatat ada 13 ribuan kendaraan roda empat yang melintas.
Jumlah tersebut diprediksi bakal terus bertambah khususnya mendekati lebaran.
"Kalau Tol Palindra itu biasanya H+1 bisa sampai 17 ribu kendaraan yang lewat. Karena banyak yang mudik dari Palembang ke Indralaya dan sebaliknya," ujarnya.
Jika pada lebaran tahun lalu masih beroperasi secara fungsional, pada tahun ini Tol Palindra sudah resmi beroperasi.
Bahkan, pada arus mudik ini keempat pintu tol yakni Palembang, Pemulutan, KTM Rambutan dan Indralaya sudah dibuka. Selain itu, untuk fasilitas pihaknya menyiapkan rest area yang super lengkap.
Tempat istirahat, bbm portable, UMKM, musala dan fasilitas lainnya sudah disiapkan untuk para pemudik.
"Dua mobil patroli, dua mobil PJR, mobil derek dan satu ambulans telah kita siapkan. Untuk kecepatan kendaraan kami imbau maksimal 80 KM/Jam dan minimal 60 KM/Jam," harap Edison. (ika/cr11/oca)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Wow! Tiket Pesawat Rp 14 Juta Rute Palembang-Medan, Pemudik Pilih Lewat Tol