TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Warga Kampung Prigi, Sawangan, Kota Depok, dihebohkan dengan adanya seorang pria bernama Winardi yang mengaku sebagai Imam Mahdi.
Hal tersebut tersebut diketahui warganet setelah viralnya Undangan Terbuka Keluarga Besar Trisula Weda untuk open house halal bihalal Idul Fitri 1440 H bersama sang pembaharu (Imam Mahdi) di Padepokan Trisula Weda yang berada di Kampung Prigi Bedahan, Bedahan, Sawangan.
Undangan tersebut kemudian diunggah dan viral di media sosial Instagram @info_depok.
Salah satu pengikut Trisula Weda, Mahfuzi, mengatakan dirinya hanya mengikuti apa yang diajarkan Winardi yang mengaku Imam Mahdi.
Winardi diketahui sudah memiliki pengikut 70 orang dari berbagai daerah.
Ia sehari-harinya bekerja sebagai sekuriti di wilayah Jakarta.
"Ya di sini kami belajar, belajar ilmu, tuntunan. Sifatnya lebih untuk mengetahui dan memperdalam ilmu agama. Untuk mengetahui agama yang selurus-lurusnya," ucapnya.
Berikut fakta-fakta menarik tentang Winardi yang mengaku sebagai Imam Mahdi.
1. Pengakuan Winardi sebagai Imam Mahdi Berawal dari Mimpi
Winardi mengaku-ngaku sebagai Imam Mahdi berawal dari mimpi. Ia mengklaim dirinya sebagai Imam Mahdi atas anugerah Allah SWT setelah menjalankan perintahnya melalui mimpi.
Dalam mimpi, Winardi bercerita telah melalui perjalanan roh dari Padepokan Trisula Weda di Kampung Perigi, Kelurahan Belahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat ke kampung halamanya di wilayah Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Di kampung halamannya Winardi kemudian bertemu dengan almarhum kakek, nenek, ibu, bapak, dan leluhurnya.
Setelah itu dirinya mengajak sekeluarganya ke Tanah Suci, Arab Saudi.
"Saya menjalankan di waktu malam hari mendapatkan perintah dan kehendak Allah, ini bukan kemauan saya. Pemberian nama Imam Mahdi diberikan oleh Allah SWT. Jadi bukan saya memberikan nama itu (Imam Mahdi)," kata Winardi di Kantor Kecamatan Sawangan, Rabu (29/5/2019) malam.
Sesampainya di Tanah Suci, sambung Winardi, ia mengarahkan para leluhurnya untuk menjalankan ibadah tawaf di Masjidil Haram.
Kemudian, ia juga memandu keluarganya untuk menjalankan ibadah jamrah aqabah dengan mengambil tujuh batu kerikil.
"Saya mengambil tujuh batu kerikill dan melempar jamrah. Selanjutnya saya diperjalankan ke makam Nabi Muhammad SAW di Madinah," cerita dia antusias.
Mimpi tersebut yang kemudian membuat Winardi mengaku sebagai Imam Mahdi.
2. Berawal dari Kegiatan Pengobatan Alternatif
Dengan perjalanan mimpi itu, Winardi juga diklaim memiliki kemampuan menyembuhkan orang.
Akhirnya, ia menjadikan rumahnya tempat pengobatan gratis bagi warga.
Ketua RW 005 RT 004, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Hasan mengaku kediaman sekaligus padepokan Winardi sudah dibangun sejak tahun 2013.
Awalnya, padepokan itu hanyalah tempat pengobatan alternatif untuk warga sekitar.
"Ini dulu pengobatan alternatif, banyak warga sini (Kampung Perigi) berobat di tempat Winardi. Saya pun pernah berobat dan memang sembuh," ucap Hasan.
Namun, seiring berjalannya waktu ia tak menyangka tempat pengobatan alternatif itu menjadi tempat perkumpulan yang menyesatkan.
3. Punya Mushala Berbentuk Kakbah
Di samping tempat perkumpulannya, Imam Mahdi memiliki mushala di depan rumahnya berukuran 2X3 meter. Mushala itu bewarna hitam dengan ornamen keemasan menyerupai Kabah.
Mushala itu dicurigai warga tempat perkumpulannya lakukan ritual- ritual khusus.
Namun, ini dibantah oleh pengikutnya, Mahfuzi. Ia mengatakan, mushala itu tempat keluarga maupun warga untuk laksanakan shalat lima waktunya.
Mahfuzi mengatakan, tidak ada ritual khusus yang dilakukan pihaknya dan semua dilakukan sesuai dengan syariat islam.
"Kami masih shalat lima waktu, kitab suci Al Quran. Kami juga diajarkan shalat tahajud," ucapnya.
4. Kegiatan Winardi Ditutup
Adanya keresahan warga dengan kegiatan dan pengakuan Winardi sebagai Imam Mahdi dianggap menyesatkan.
Aparat keamanan kepolisian dan TNI mengamankan Winardi untuk musyawarah bersama tokoh-tokoh agama MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan NU (Nahdatul Ulama) dengan disaksikan sejumlah warga dan pengikut Winardi di Kecamatan Sawangan.
Dengan adanya musyawarah bersama, Winardi pun mengaku tobat dan hendak menutup kegiatannya.
Ketua MUI Kota Depok, KH Dimyati Badruzzaman mengatakan hasil dari musyawarah atau tabayun (konfirmasi) pihaknya bersama sejumlah ulama terhadap Winardi dan para muridnya disepakati bahwa ajaran dan pengakuan dari Winardi sesat.
Hal tersebut merujuk pada penjelasan Al quQan dan hadist Nabi Muhammad SAW yang dituliskan dalam tiga buku yang judulnya khusus berkaitan dengan Imam Mahdi.
Dimayati mengatakan, Winardi telah taubat dan berjanji akan meninggalkan kegiatan lamanya.
Sementara itu, Winardi yang mengaku sebagai Imam Mahdi menyampaikan permohonan maafnya di hadapan warga, sejumlah tokoh ulama, aparat, dan sejumlah pengikutnya yang dihadirkan di kantor Kecamatan Sawangan.
"Saya Winardi. Malam hari ini mengaturkan mohon maaf, khususnya baik ulama atau tokoh agama di Sawangan dan Depok juga masyarakat, apabila merasa resah," ucap Winardi menunduk.
Ia berjanji, akan menutup padepokan tersebut dan meminta pada para pengikutnya untuk tidak lagi menjadi pengikutnya.
Ia juga akan mengubah mushala rumahnya yang awalnya dicurigai sebagai tempat ritualnya. Sebab bentuk dan warnanya seperti kabah.
"Saya juga akan mengubah cat mushala rumah saya agar masyarakat tidak salah sangka," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Fakta Tentang Winardi yang Mengaku sebagai Imam Mahdi di Depok"