TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Masyarakat khususnya di Bandar Lampung harus benar-benar meningkatkan kewaspadaan, terutama menjelang masa mudik Lebaran.
Sebab, baru selang beberapa hari, pencurian kendaraan kembali terjadi.
Setelah Selasa (28/5) lalu seorang warga di Kecamatan Sukarame kehilangan mobil, kali ini warga di Jalan ZA Pagar Alam yang kehilangan sepeda motor.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (31/5) pagi di rumah kos, Jalan ZA Pagar Alam, Kelurahan Gedong Meneng, Kecamatan Rajabasa. Tepatnya di belakang ruko tempat kursus Kumon, seberang kantor Tribun Lampung.
Berdasarkan rekaman closed circuit television (CCTV), pelaku pencurian motor berjumlah dua orang.
Dalam aksinya, duet maling ini nekat menggotong motor merek Honda Vario warna merah dengan nomor polisi BE 4287 QL sekitar pukul 06.00 WIB.
Baca: Emil Elestianto Dardak Sebut Pemprov Bisa Bantu Revitalisasi Pasar Lawang, Ini Syaratnya
Baca: Ani Yudhoyono Wafat, Kalimat Terakhirnya di Instagram Buat Banyak Orang Terharu
Baca: Merasa Kehilangan, Sri Mulyani Ungkap Sosok Mendiang Ani Yudhoyono di Matanya
Baca: Saya Bertekad dalam Hati Akan Menjaga Ani, Ucap SBY Saat Minta Restu ke Calon Mertua
Alfian, pemilik motor, baru menyadari motornya raib pada siang menjelang waktu salat Jumat.
"Saya baru tidur setelah sahur jam 5 subuh. Pas mau salat Jumat, motor sudah nggak ada," kata warga Kecamatan Daya Murni, Tulangbawang Barat, ini Jumat sore.
Mengetahui motornya tidak ada di tempat, Alfian langsung mengecek CCTV kosan.
Ia melihat dua pria menggasak motornya.
"Saya cek CCTV, ada rekamannya, maling bawa kabur motor sekitar pukul 06.05 WIB," ujarnya.
Dari hasil pantauan di CCTV, beber Alfian, dua pelaku tampak menggotong motornya ke luar kosan.
"Yang satu gotong roda depan, satunya lagi gotong roda belakang. Jadi, mereka angkat motor ke luar kosan," katanya.
Alfian mengaku telah memasang kunci ganda pada roda motornya.
Mungkin karena itulah duet maling terpaksa menggotong motornya.
"Saya pasang kunci ganda. Pas sudah di luar kosan, pelaku merusak kunci ganda," ujarnya.
Masih kata Alfian, dari rekaman CCTV, seorang pelaku sempat menyadari bahwa ada CCTV di area kosan.
"Dia nggak jadi masuk. Nah yang masuk kawannya yang pakai jaket. Dia copot sandal. Bahkan kelihatan kayak bawa pistol gitu," tuturnya.
Alfian mengaku belum bisa melaporkan kejadian ini lantaran kendaraannya berstatus kredit di leasing (lembaga pembiayaan).
"Rencananya (melapor) ke Polsek Kedaton. Tapi belum bisa karena motor saya kredit. Harus minta surat (keterangan kredit) dari leasing," tandasnya.
Alarm
Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polresta Bandar Lampung Ajun Komisaris Titin Maezunah menyatakan segera meneruskan informasi pencurian motor tersebut.
"Sebaiknya segera lapor, jangan mengulur waktu. Saya akan teruskan informasi ini," katanya.
Polresta telah berkali kali mengingatkan agar masyarakat selalu waspada terhadap peluang pencurian kendaraan bermotor.
"Khusus kendaraan, sebisa mungkin parkir di tempat yang berada dalam jarak pandang kita," pesan Titin, pekan lalu.
Selain itu, kepolisian mengimbau pemilik kendaraan khususnya motor memberi kunci tambahan. Bahkan jika perlu dengan memasang alarm.
"Pastikan (motor) terkunci dengan benar dan beri kunci tambahan (kunci ganda atau gembok). Kalau perlu, pasang alarm," saran Titin.
Sebulan Lima Aksi Pencurian
Dalam sebulan atau hingga pekan terakhir bulan puasa ini, setidaknya sudah lima kali terjadi aksi pencurian dan perampasan di Bandar Lampung.
Pertama pada 17 Mei, pencurian terjadi di sebuah rumah di Gang Damai Akur RT 14 Lingkungan I, Kecamatan Tanjungsenang. Kawanan maling beraksi pada siang bolong saat penghuni rumah sedang bekerja.
Pelaku pembobolan rumah itu kemungkinan berjumlah tiga orang.
Berdasarkan keterangan Supono, ayah pemilik rumah, tiga pelaku datang menggunakan dua unit sepeda motor masing-masing merek Yamaha Vixion dan Yamaha Mio.
“Kan rumah anak saya (yang kebobolan) ini di sebelah rumah saya. Adiknya (anak bungsu Supono) sempat lihat ada tiga orang masuk rumah. Tapi dia nggak curiga. Dia kira kakaknya (pemilik rumah) pulang,” tutur Supono.
Selang beberapa lama, barulah sang adik curiga. Ia lalu melihat rumah kakaknya dan mendapati kondisi rumah sudah terbuka.
“Rumah kondisinya sudah terbuka. Terus nggak ada orang. Kemudian dia telepon kakaknya dan lapor (ketua) RT,” ujar Supono.
Di dalam rumah, kawanan pencuri mengacak-acak isi rumah korban.
Mereka mengambil beberapa barang berharga.
“Yang hilang itu uang Rp 2 juta. Terus cincin emas 5 gram, laptop, dan buku tabungan,” kata Supono.
Pekan depannya, antara malam hari pada 20 Mei dan dini hari pada 21 Mei, mobil milik petinggi media Momentum raib di depan kantor redaksi media tersebut, Jalan Imam Bonjol Nomor 46, Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjungkarang Barat.
Saat kejadian, Andi Panjaitan, petinggi media itu, sedang tidur di dalam kantor.
Ia menyadari mobilnya yang bermerek Toyota Avanza warna silver BE 1330 CQ hilang ketika bangun dari tidur sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Andi mengaku sama sekali tidak mendengar suara dari mobilnya yang terparkir di depan kantor, termasuk suara alarm.
"Kunci masih saya pegang. Nggak ada (dengar) suara alarm sama sekali," ujarnya.
Beberapa hari berikutnya, 25 Mei malam hari, seorang pengojek online mengalami perampasan motor saat bekerja.
Peristiwa terjadi di kawasan PKOR Way Halim.
Tak hanya motor, pelaku merampas pula ponsel dan dompet korban.
Sebelum mengalami perampasan, pengojek online itu teperdaya oleh pelaku yang meminta tolong agar diantar ke arah Islamic Center, Kecamatan Rajabasa.
Dedi Suherman, pengojek online itu, disetop pelaku yang memakai kemeja lengan panjang dan topi seusai mengantar penumpang ke sebuah kafe.
Dedi menuturkan, pria itu meminta tolong diantar ke arah Islamic Center karena ingin bertemu orangtuanya yang sedang sakit.
"Saya pengen tolong dia. Saya antar lah ke arah Islamic Center. Di pintu PKOR, depan gerbang (sekitar pukul 21.00 WIB), dia minta turun karena mau kencing," bebernya.
Sembari menunggu pria tersebut, Dedi mengecek ponsel yang ditaruhnya di atas tangki motor.
"Nggak mungkin saya lihat dia, jadi saya main HP. Saya taruh HP di atas tangki. Tiba-tiba jaket saya ditarik, terus dikalungi pisau," ungkap Dedi.
"Saya nggak bisa mikir apa-apa. Saya langsung kepikir anak istri. Saya bilang, 'Bang, saya punya anak istri.' Dia malah jawab, ah nggak pikirin," sambung warga Rusunawa Ketawang Blok B, Kecamatan Panjang, ini.
Selanjutnya, pelaku mengambil ponsel dan dompetnya, lalu mendorongnya ke semak-semak.
"Saya didorong, motor saya diambil. Saya cuma duduk, termenung. Orang berhenti di depan saya, saya diam," ucap Dedi.
"Saya mikir anak istri di rumah. Harta bisa dicari. Yang penting saya pulang. Nggak jadi mayat di sana."
Kejahatan berikutnya terjadi pada 28 Mei, dini hari.
Ganjar Styanugraha (30), warga Kelurahan Way Dadi, Kecamatan Sukarame, kehilangan mobil merek Mitsubishi T120SS pikap BE 9544 CE.
Kawanan maling menggondol mobil yang biasa terparkir di halaman rumah korban.
Ganjar mengungkapkan kawanan maling itu beraksi sekitar pukul 04.30 WIB.
"Saya bangun tidur. Dengar suara, saya kira bapak saya ke kamar mandi. Kemudian saya dengar ada suara lagi. Saya buka jendela, tahu tahu ada orang starter (menghidupkan) mobil saya," bebernya.
Ganjar lalu keluar dan mendapati kawanan maling membawa kabur mobilnya. Ganjar sempat berusaha mengejar.
"Tapi mobilnya ngebut sampai akhirnya hilang (tak terlihat lagi) di jalur dua Korpri," katanya.
Peristiwa kelima terjadi pada Jumat (31/5) pagi di rumah kos, Jalan ZA Pagaralam, Gedong Meneng, Rajabasa.
Dari lima peristiwa pencurian dan perampasan itu, belum termasuk aksi percobaan pencurian motor di kawasan Way Halim.
Pada 11 Mei sore, dua pria bersenjata api gagal menggondol motor Honda CBR 250 di depan tempat les musik, Ecayo Yamaha, Jalan Sultan Agung.
Pelaku sempat hendak merusak kunci kontak, tetapi gagal setelah kunci T patah di dalam kontak motor.
Aksi pelaku kemudian ketahuan warga sekitar. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Dikunci Ganda, Maling Gotong Motor dari Kosan,