News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Empat Pelayaran di NTT yang Sempat Ditutup Akibat Gelombang Tinggi Mulai Dibuka Lagi Hari Ini

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelombang pasang menerjang kawasan Pantai Padang Galak, Denpasar, Rabu (25/7/2018). Dampak dari gelombang pasang ini sejumlah warung dan trotoar di kawasan tersebut mengalami kerusakan serta penutupan penyeberangan Sanur-Nusa Penida. BMKG memprediksi tinggi gelombang mencapai 3-7 meter. Tribun Bali/Rizal Fanany

Laporan Wartawan Pos Kupang, Laus Markus Goti

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Baru-baru ini PT ASDP Kupang menutup empat pelayaran di wilayah perairan NTT karena gelombang tinggi.

Empat rute pelayaran tersebut adalah Kupang - Rote, Kupang - Sabu - Waingapu, Kupang - Aimere - Waingapu dan Kupang - Ende.

General Manajer PT ASDP Kupang, Burhan Zahim, Minggu (2/6/2019) mengatakan empat rute tersebut diprediksi kembali dibuka mulai tanggal 3 atau 4 Juni 2019.

Dari rilis Eliza Helen Forecaster On Duty, Badan Metereologi dan Geofisika Stasiun Metereologi El Tari Kupang disebutkan, angin kencang yang terjadi yang terjadi akhir-akhir ini di sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur disebabkan oleh perbedaan tekanan udara saat musim kemarau.

Ia menjelaskan, posisi matahari sekarang berada di utara khatulistiwa maka tekanan udara di utara (Asia) akan lebih rendah dibandingkan tekanan udara di selatan khatulistiwa (Australia).

Baca: Kronologis Tewasnya Bripka Afrizal Ditembak Perampok: Jasad Ditemukan Tertelungkup di Pinggir Jalan

Kondisi saat ini di wilayah Australia berkisar 1038 mb, sedangkan di wilayah Asia berkisar 1010 mb.

"Selisih tekanan udara yang cukup besar itu akan meningkatkan dan menguatkan tarikan massa udara dan kecepatan angin di sekitar Indonesia khususnya di NTT yang secara geografis berdekatan dengan Australia," ungkapnya.

Sifat massa udara bergerak dari daerah yang memiliki tekanan udara tinggi menuju daerah yang memiliki tekanan lebih rendah.

Semakin tinggi selisih tekanan udara antara dua daerah, maka kecepatan gerak massa udara juga akan semakin tinggi.

"Kalau kecepatan angin maksimum yang tercatat di alat kami hari ini adalah sebesar 30 knot atau sekitar 55 km/jam," jelasnya.

Ia mengatakan, kecepatan angin ini tentunya akan mempengaruhi ketinggian gelombang di wilayah perairan yang dilewatinya.

Baca: Bripka Afrizal Meninggal Ditembak Perampok, Warga Mengenal Korban Sebagai Sosok yang Peduli Sesama

"Prakiraan tinggi gelombang untuk 1 minggu ke depan berkisar 2,5 - 5 meter terutama di Laut Sawu, Perairan selatan Kupang - puau Rote, Laut timor, Samudera Hindia, Selat Sumba dan perairan selatan Pulau Sumba, dan Selat Sape bagian selatan," ungkapnya.

Masyarakat diimbau waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh angin kencang ini terutama bagi para pengguna jalan agar terhindar dari robohnya papan reklame, baliho, dahan pohon tumbang/patah, serta bagi para pengguna jasa transportasi penyeberangan laut diharapkan waspada terhadap potensi gelombang tinggi tersebut.

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Simak! Empat Pelayaran di NTT Kembali Dibuka, Bagaimana Penjelasan BMKG

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini