TRIBUNNEWS.COM - Sosok dan aktivitas sehari-hari pelaku bom bunuh diri di Pos Pengamanan (Pospam) Lebaran 2019 di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (4/6/2019) malam terungkap.
Pelaku diketahui bernama Rofik Asharuddin (RA).
Meski meledakkan bom bunuh diri, RA tidak meninggal dan saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Prof Awaloedin Djamin Kota Semarang.
Terkait dengan sosok pelaku dan kronologi bom bunuh diri di Kartasura, berikut Tribunnews.com merangkumnya.
1. Enggan Kuliah karena Ada Mata Kuliah Pancasila
Rofik Asharuddin (RA) ternyata sempat mendaftar di PTN Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta dan diterima.
Baca: Olah TKP Selesai, Polisi Lepas Police Line di Rumah Pelaku Bom Bunuh Diri di Kartasura
Namun, pelaku tidak melanjutkan studi alias tidak melanjutkan untuk berkuliah di IAIN Surakarta.
"Memang sempat diterima, itu tahun 2016 tapi tidak sampai kuliah," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Surakarta, Dr Syamsul Bakri, kepada TribunSolo.com, Selasa (4/6/2019) siang, seperti dikutip dari TribunSolo.com.
"Dia saat itu memang sengaja tidak masuk dan tidak sampai Ospek juga," lanjut Syamsul.
Syamsul lantas menambahkan, jika pelaku tidak mau melanjutkan studi karena ada mata kuliah Pancasila.
"Dia tidak mau karena ada mata kuliah Pendidikan Pancasila di IAIN, dirinya juga belum tercatat di daftar kelas," katanya.
2. Pelaku Masih Amatir
Hasil analisa tim Densus 88 Antiteror menyebut RA (22), pelaku bom bunuh diri di Pos Pengaman (Pospam) Lebaran 2019 di Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, merupakan pelaku amatir.
"Dari hasil pemeriksaan sementara dan analisa tim Densus, pelaku amatir," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2019).