TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Keributan terjadi pada sidang Sugik Nur Raharja alias Gus Nur di depan Kantor Pengadilan Negeri (PN) Jalan Arjuno Surabaya, Kamis (13/6/2019).
Gus Nur menjalani sidang atas kasus dugaan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian.
Massa Banser, Ansor, dan Lesbumi tiba-tiba meneriaki seseorang pria berjenggot putih mengenakan peci warna biru.
Pria itu diketahui bernama Salim Ahmad, warga Kelahiran Gorontalo yang tinggal di Malang.
Berdasarkan pantauan surya.co.id, massa aksi meneriaki Salim agar meminta maaf lantaran menyebut nama Kiai Nurudin Ar Rahman dengan istilah PKI.
Baca: Tunggal Putra Bisa Diandalkan di Blibli Indonesia Open 2019 kata Susy Susanti
Baca: Keluarga Cendana Terseret Selain Habil Marati, IPW Sebut Ada Big Dalang di Kerusuhan Aksi 22 Mei
Baca: DPR dan Pemerintah Bahas Asumsi Makro, Misbakhun Ingin Muruah Jokowi Terjaga
"Woy keluar kau yang meneriaki PKI. Yang kamu sebut PKI itu seorang kiai," teriak salah satu di antara massa Banser.
Kiai yang dimaksud adalah Kiai Nurudin Ar Rahman, Rais Syuriah PWNU Jatim.
Beberapa massa yang meneriaki Salim merasa tersinggung.
"Maksudmu apa ngomong kiai ini PKI hah," lanjut massa.
Teriakan massa aksi dari balik pagar jeruji Kantor PN Surabaya itu, terdengar menginginkan Salim menarik kembali ucapannya dan meminta maaf kepada massa aksi.
"Segera minta maaf woy. Yang kamu hina nama kiai, keluar kamu," teriakan salah satu massa.
Sekretaris Lesbumi Jatim Achmad Zazuli mengatakan, massa aksi merasa tersinggung dengan ucapan Salim Ahmad.
Salim Ahmad, lanjut Zazuli, mengaitkan nama Kiai Nurudin dengan istilah PKI.
"Yang dia maki-maki dan dia ejek adalah kiai dan pengurus PWNU Jatim," kata Zazuli saat berdialog dengan Salim di dalam halaman PN Surabaya.