News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bagaimana Pawang Hujan Bekerja dan Peralatan Apa yang Digunakannya? Ini Cerita RR Istiati Wulandari

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peramal, RR Istiati Wulandari tinggal di sebuah apartemen di Jalan Ciung Wanara I Nomor 7, Denpasar, Bali. Ditemui di kediamannya, Minggu (31/3/2019) siang, Rara panggilan akrabnya, menceritakan kisah hidupnya hingga menjadi seorang pembaca tarot sekaligus pawang hujan.

TRIBUNNEWS.COM - Prakiraan cuaca yang dirilis BMKG menunjukkan Bali berawan dan berpotensi gerimis, Sabtu (15/6/2019). 

Saat itu digelar Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-XLI yang dihadiri ribuan masyarakat Bali. Presiden Joko Widodo atau Jokowi hadir membuka acara. 

Di balik kemeriahan dan kelancaran pelaksanaan pawai, ada peran penting pawang hujan untuk menjaga dan memastikan pelaksanaan pawai lancar tanpa hambatan.

Alhasil, perkiraan BMKG tak kejadian. Cuaca saat itu cerah. 

Siapa pawang hujan itu?

Ia adalah RR Istiati Wulandari. Sapaan akrabnya, yakni Mbak Rara.

Baca: Karyawati Asal Karangasem Selamat dari Percobaan Perkosaan Meski Kepalanya Dihantam Palu oleh Pelaku

Mbak Rara saat menjalankan tugasnya sebagai pawang hujan di pawai Pesta Kesenian Bali 2019, belum lama ini. (Dok pribadi/RR Istiati Wulandari)

Ia diminta oleh panitia PKB yang dalam hal ini Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Wayan Kun Adnyana dan Kabid Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Disbud Provinsi Bali, Ni Wayan Sulastriani.

Minggu (16/6/2019) pagi, Mbak Rara mengatakan dirinya sudah langganan menjadi pawang hujan di PKB sejak tahun 2016.

Baca: Jessica Iskandar dan Richard Kyle Rencana Nikah Tahun Depan, Konsepnya Outdoor

Baca: Klaim Mampu Hubungan Intim 8 Kali Sehari dengan Suami, Barbie Kumalasari Beberkan Rahasianya

Baca: Zul Zivilia Menangis: Istrinya Harus Menanggung Beban Hidup Sendirian

"Dari tahun 2016 sampai sekarang 2019 saya membantu sebagai pawang hujan bersama para pelaku spiritual dan para pemangku baik saat pawai di Bajra Sandi maupun saat pembukaan dan penutupan di Art Center, Taman Budaya," katanya.

Saat menjadi pawang hujan ia mengaku bersama para pemangku berdoa di Pura Taman Beji Taman Budaya Art Center untuk memohon kelancaran.

Pada pelaksanaan pawai PKB 2019 ini, Mbak Rara mengaku telah memulai ritual sejak pukul 05.30 Wita.

Ia menyalakan dupa dan menaruhnya di areal lapangan Niti Mandala Renon dekat panggung.

Sesuai pengalamannya, ia merasakan bahwa tema PKB yakni Bayu Pramana sangat terasa. Ketika itu anginnya cukup keras.

"Saya pakai dupa, pejati, canang lalu doa biasa, ucapkan mantram Gayatri. Yang banyak datang adalah energi angin. Lalu saya melakukan meditasi, dan melakukan visualisasi pawai terlaksana dengan baik," katanya.

"Sempat datang brimob, Paspampres ke saya bilang bisa nggak nanti kan Pak Jokowi datang sampai selesai tidak hujan. Beliau ingin nyapa warga Bali, lihat tari-tarian. Saya bilang bisa dan mengajak berdoa sama-sama," imbuhnya.

Ia mengatakan tak ada ada hal negatif yang ditemui selama menjalankan aktivitasnya karena semua orang ingin pawai sukses.

Hanya hembusan angin saja yang harus ia kontrol.

Baca: Bintang Sinetron Tukang Ojek Pengkolan Tinggal di Indekos, Istrinya yang Wartawan Enggak Protes

Dan sebelum melakukan tugas sebagai pawang hujan, ia selalu melihat ramalan cuaca dari BMKG.

"Kalau jadi pawang hujan saya komunikasi dengan emat pancer. Paginya ada awan mendung tapi saya geser dan khusus Bajra Sandi dan Denpasar tidak ada hujan karena awannya saya geser ke daerah yang membutuhkan elemen air," katanya.

Ia merasa bahagia bisa menjalankan tugasnya dengan sukses.

Apalagi dengan kedatangan Jokowi yang ramah dan Jan Ethes yang juga menyapa warga Bali.

LAMBAIKAN TANGAN - Presiden Jokowi bersama cucunya Jan Ethes melambaikan tangan dari mobil hias kepada penonton. (Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa)

Seperti diketahui sebelumnya, pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 tahun 2019 yang dilaksanakan di depan Monumen Bajra Sandi, Lapangan Puputan Niti Mandala, Renon, Kota Denpasar, berjalan sukses Sabtu sore, (15/6/2019).

Tiba pukul 14.30 Wita, Presiden Joko Widodo yang mengenakan baju adat Bali berwarna coklat yang dipadukan dengan udeng, saput dan kamen berwarna ungu serta Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang mengenakan kebaya khas Bali berwarna oranye, langsung menuju panggung utama.

Seperti dilansir dalam siaran pers dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin menuturkan, Presiden tidak hanya melepas peserta pawai, tapi juga turut serta menjadi peserta pawai.

Sementara itu, tema dari PKB ke-41 adalah Bayu Pramana (Memuliakan Sumber Daya Angin).

“Dengan memohon Waranugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, siang ini saya membuka dan melepas Pawai Pesta Kesenian Bali ke 41 tahun 2019," ucap Presiden dalam siaran pers yang dikutip Tribun Bali, Minggu (16/5/2019). 

Setelah itu Presiden memukul kulkul tanda dimulainya PKB ke-41 dan menyaksikan Tari Siswa Nataraja diiringi Gamelan Ketug Bumi yang dipersembahkan oleh ISI Denpasar.

Kemudian berturut-turut, peserta pawai memulai rangkaiannya.

Beragam kesenian dari daerah Bali ditampilkan, mulai dari Kabupaten Bangli, Kabupaten Badung, Kabupaten Karangasem, Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Klungkung, dan Kabupaten Gianyar.

Selain peserta dari kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Bali, pawai juga diikuti oleh peserta dari luar daerah dan luar negeri.

Tampak ikut berpawai penampilan kesenian tari Ga Guang dari Kota Kunming, Provinsi Yunnan, Republik Rakyat Tiongkok; Isosolo dari ISBI Tanah Papua; dan Musik Tong-Tong dari Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.

Setelah penampilan kesenian dari Kabupaten Gianyar, pada pukul 16.30 Wita, Presiden dan Ibu Iriana bersama Gubernur Bali I Wayan Koster dan Ibu Ni Putu Putri Suastini menaiki mobil hias untuk mengikuti pawai.

Dari mobil hias tersebut, Presiden dan Ibu Iriana menyapa masyarakat yang memenuhi rute pawai.

Pukul 16.45 Wita, Presiden dan Ibu Iriana selesai mengikuti pawai dan melanjutkan perjalanan menuju Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Provinsi Bali untuk kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara pawai Pesta Kesenian Bali ini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Ada pula Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Ibu-ibu anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK), serta Gubernur Bali I Wayan Koster.

Berita ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kisah Rara Jadi Pawang Hujan di Pawai Pembukaan PKB, Didatangi Brimob & Paspampres Lalu Minta Ini

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini