Jalan Kaki Sumatera-Banyuwangi
Cerita lain datang dari Amiruddin.
Sebelumnya, nama Amiruddin atau akrab disapa Amir jalan kaki dari Medan ke Banyuwangi mendadak viral beberapa waktu lalu.
Kisah Amir jalan kaki dari Medan ke Banyuwangi demi untuk bersujud di kaki sang ibu mendapat banyak perhatian dari masyarakat, terutama orang-orang yang wilayahnya dilalui oleh Amir.
Kabar mengenai Amiruddin sempat dibagikan oleh akun Mamas Jonny pada sebuah grup di Facebook, Rabu (23/1/2019).
Dalam unggahannya, Mamas Jonny tak hanya membagikan kondisi terkini Amiruddin, namun juga potret pria paruh baya yang masih melakukan perjalanan untuk dapat bertemu sang ibu.
Namun, tak lama kemudian Amiruddin terbukti telah berbohong.
Nyatanya, Amir tidak memiliki keluarga di Banyuwangi dan ibu kandungnya yang bernama Nurasiyah masih tinggal di Desa Mangga Dua, Kecamatan Tanjung Beringin, Sergai, Sumatera Utara.
Permintaan maaf tersebut disampaikan lelaki kelahiran Mandailing, 11 November 1975 di Balai Desa Ketapang, Sabtu malam (26/1/2019).
"Sebenarnya saya mohon maaf sebesar-besarnya. Saya merasa bersalah kepada relawan se-Indonesia. Sebenarnya tidak ada yang saya tuju di Banyuwangi. Saya hanya berjalan kaki dari Sumatera hingga ke Banyuwangi selama dua bulan lebih untuk nazar jika sembuh dari sakit," katanya.
Selain itu, dia juga menjelaskan, selama melakukan jalan kaki, ia mendapatkan bantuan sekitar Rp 25 juta dan Rp 49 juta yang dia simpan ke rekening pribadinya.
Rencananya, uang tersebut digunakan untuk usaha setelah pulang ke kampung halamannya.
Sesuai dengan KTP yang dipegang, Pak Amir tercatat tinggal di Dusun III KP Mandailing, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatra Utara, dengan pekerjaan wiraswasta dan status perkawinan belum kawin.
"Tapi selama jalan kaki saya tidak meminta bantuan, termasuk tidak meminta untuk dikawal oleh para relawan. Saya minta maaf kepada masyarakat Indonesia. Sekarang saya hanya ingin pulang ke kampung saya," jelasnya.