News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Maut di Tol Cipali

Kecelakaan Tol Cipali: Kata Menhub hingga Keluarga Tersangka Tak Percaya Pelaku Lakukan Penyerangan

Penulis: Miftah Salis
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kecelakaan maut di Tol Cipali mendapat perhatian dari Menhub Budi Karya. Sementara keluarga tersangka tak percaya pelaku melakukan penyerangan kepada sopir.

TRIBUNNEWS.COM- Pihak kepolisian telah menetapkan Amsor (29), seorang penumpang yang menyerang sopir bus Safari di Tol Cipali, sebagai tersangka.

Kecelakaan yang menewaskan 12 orang ini juga mendapat perhatian dari Menhub Budi Karya.

Sementara itu, pihak keluarga korban mengaku tak percaya Amsor menyerang sopir.

Sebelumnya Amsor ditetapkan sebagai tersangka pada Selasa (18/6/2019).

Amsor dikenakan Pasal 338 KUHP pidana.

"Sudah‎ ditetapkan tersangka atas dugaan tersangka merebut kendali hingga menyebabkan kematian."

"Kami terapkan pasal 338 juncto Pasal 359 KUH Pidana tentang menyebabkan orang meninggal," ujar Kapolres Majalengka AKBP Mariyono via ponselnya, Selasa (18/6/2019), dikutip dari Kompas.com.

Baca: Truk Quester Ikut Ngetes Bahan Bakar B30 Lembang-Tol Cipali-Subang

Baca: Pengamat: Tol Trans Jawa Kunci Lancarnya Arus Mudik Tahun 2019

Selain menewaskan 12 orang, kecelakaan tersebut juga menyebabkan puluhan orang mengalami luka-luka.

Sementara pelaku kini masih dirawat intesif di RS Mitra Plumbon.

Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Atik Suswanti, mengatakan, warga Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, itu hingga kini masih dirawat di Ruang ICU.

"Yang bersangkutan mengalami luka berat sehingga harus mendapat perawatan intensif," ujar AKP Atik Suswanti saat ditemui di RS Mitra Plumbon, Selasa (18/6/2019) dikutip dari Tribun Jabar.

Baca: 7 Kesalahan Tak Disengaja dalam Drama Korea yang Bikin Penonton Tertawa

Baca: Perlahan-lahan Terkuak, Inilah Motif Pasutri Habisi Nyawa Santi Malau Karyawati Bank Syariah Mandiri

Menanggapi kecelakaan tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap pihak terkait.

Bus Safari yang kecelakaan di Tol Cipali KM 150+900, Senin (17/6/2019) dini hari. Kecelakaan itu menewaskan 12 orang. (eki yulianto/tribun jabar)

Budi Karya mengatakan saat melakukan perjalanan tak hanya kendaraan yang sehat namun sopir juga harus dalam keadaan sehat.

"Kami akan mengevaluasi untuk melihat apakah itu semua bisa dipenuhi," ujar Budi Karya saat ditemui selepas rapat koordinasi di BIJB, Selasa (18/6/202/2019).

Lebih lanjut, Budi mengaku sudah menugaskan Dirjen Darat untuk berkoordinasi dengan Kementerian terkait.

"Sudah kemarin, saya sudah menugaskan pihak-pihak terkait," ungkapnya.

Budi Karya juga mengungkapkan bela sungkawa dan berharap peristiwa serupa tak terjadi lagi.

Baca: Dul Jaelani Tak Diberi Uang Jajan Ayah Tirinya, Anak Maia Estianty Ini Hormati Prinsip Irwan Mussry

Sementara itu, pihak keluarga Amsor, tak percaya Amsor melakukan penyerangan dengan mengambil alih kemudi bus Safari.

Kakak Amsor, Juju (48), mengatakan sang adik adalah sosok yang apa adanya.

"Dia itu tidak neko-neko dan cenderung apa adanya," ujar Juju (48), kakak Amsor, saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Perbutulan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (19/6/2019) dikutip dari Tribun Jabar.

Kejadian ini juga membuatnya terkejut.

Ia mengaku tak percaya Amsor melakukan penyerangan.

"Ya, saya enggak percaya Amsor seperti itu, dia orang baik," kata Juju.

Baca: Ringsek Parah dan Tewaskan Semua Penumpang, Ini Kondisi Mobil Xpander Korban Kecelakaan Tol Cipali

Baca: Deretan Fakta Kecelakaan di Tol Cipali, Alasan Penumpang Serang Sopir Bus Terungkap

Lebih lanjut, Juju juga percaya jika benar sang adik melakukan penyerangan akrena ada alasan tersendiri.

Namun dirinya juga mengaku belum mengetahui alasannya lantaran kondisi Amsor yang masih kritis.

Juju juga berharap pihak kepolisian memeriksa ponsel yang digunakan kernet dan sopir bus.

Amsor mengaku akan dibunuh oleh sopir bus dan kernet setelah mendengar percakapan ponsel keduanya.

"Ponselnya itu harus diperiksa juga, riwayat percakapan dan panggilannya dilihat,"

Selain itu, Juju juga meminta polisi melakukan pemeriksaan secara keseluruhan tak hanya melibatkan saksi namun juga bukti.

"Iya kan harus adil, semuanya diperiksa, bukan hanya saksi saja tapi bukti juga," ujar Juju.

Sebelumnya, Amsor mengaku akan dibunuh oleh sopir dan kondektur bus Safari yang bernomor polisi H-1469-CB, yang ditumpanginya.

Hal ini diketahui Amsor lewat percakapan telepon antara sopir dan kondektur.

Hal ini membuat Amsor melakukan penyerangan terhadap sopir bus.

Akibatnya, perebutan kendaraan tak dapat dihindarikan hingga membuat bus Safari keluar dari jalur perlintasan dan menerobos jalur sebaliknya.

Dari penuturan adik Amsor, yang dijelaskan oleh Ketua RT di wilayah Amsor tinggal, Amsor diikuti dan dibayang-bayangi sesuatu.

Baca: Jorge Lorenzo Ungkap Penyebab DIrinya Sering Kecelakaan pada MotoGP 2019

Baca: Kecelakaan Bus di Cipali, Polisi Tetapkan 1 Tersangka

Adik Amsor, Emah, bercerita mengenai peristiwa yang menimpa sang kakak.

Menurutnya, Amsor merasa tak tenang karena ada rekan kerja yang tidak menyukainya.

Bahkan, Amsor menaiki bus Safari tersebut karena ingin pulang kampung dan berkumpul lagi bersama keluarganya.

"Kata adiknya itu Amsor seperti ada yang mengikuti, dibayang-bayangi sesuatu," ujar Rusbandi.

Ia mengatakan, perasaan tersebut dirasakan Amsor sejak berangkat menuju Cirebon.

(Tribunnews.com/Miftah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini