News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ular Piton Putih Sepanjang 3 Meter Bikin Warga Babat PALI Heboh

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ular piton bewarna putih menghebohkan Warga Desa Babat Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir), Jumat (21/6/2019)

Laporan Warrawan Sriwijaya Post,  Reigan


TRIBUNNEWS.COM, PALI - Ular piton bewarna putih bikin heboh warga Desa Babat Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir), Jumat (21/6/2019).

Warga menemukan ular piton berwarna putih ini, Kamis (2/6/2019) sekitar pukul 22.00 WIB, di tikungan Jalan raya Purun-Babat Kecamatan Penukal.

Ular putih berukuran 3 meter ini pertama kali ditemukan Sutay, warga Desa Babat Kecamatan Penukal Kabupaten PALI.

Sutay menceritakan, dirinya tidak sengaja melihat ular di tengah jalan saat melintas pada malam hari. 

Baca: 8 Benda Ini Bisa Tularkan Bakteri Berbahaya Jika Digunakan Bergantian, Termasuk Handuk dan Earphone

"Saat kami pulang dari arah purun, terlihat ular itu menyeberang jalan, langsung kami tangkap dan dibawa pulang ke rumah," ungkap Sutay.

Ingin melihat ular ini, puluhan warga sekitar kediamannya berbondong-bondong mendatangi rumahnya.

Warga ingin melihat secara langsung ular Piton Putih berukuran 3 meter yang dianggap aneh dan langka.

Namun demikian, Sutay mengakui belum ada rencana apakah ular itu akan dipelihara atau akan dijual.

Baca: Sosok Mayat Ditemukan Mengapung dan Sangkut di Lanting

"Saat ini masih banyak warga datang ke rumah untuk melihat secara langsung," ujarnya.

Sanis, warga setempat yang telah melihat langsung ular tersebut menyebut bahwa kondisi ular masih dalam posisi hidup dan jadi tontonan warga.

"Sebelumnya belum pernah ditemukan ular sawe (pyton) warnanya putih. Ular itu terlihat jinak, banyak warga yang pegang langsung dan mengabadikannya melalui hp nya," ungkap Sanis. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini