TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya pada Senin (1/7/2019) pagi.
Awan panas guguran atau wedhus gembel tercatat meluncur sejauh 1.100 meter atau 1,1 km.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, menyebutkan Merapi telah mengeluarkan awan panas guguran pada pukul 06.13 WIB.
Awan panas guguran tercatat di seismograf dengan amplitudo 75 mm dan durasi 110 detik.
"Jarak luncur 1.100 meter ke arah hulu Kali Gendol," terang Hanik.
Selain awan panas guguran, Hanik juga menjabarkan, selama periode 30 Juni 2019 pukul 18.00 hingga 1 Juli 2019 pukul 06.00 WIB, Gunung Merapi juga tercatat telah mengeluarkan enam kali guguran lava.
"Jarak luncur 450 sampai 850 meter, mengarah ke hulu kali Gendol," kata dia.
Periode sebelumnya, pada pukul 06.00 hingga 18.00 WIB, aktivitas Merapi terpantau dari CCTV telah meluncurkan tiga kali guguran lava ke arah hulu Kali Gendol.
"Jarak luncur 500 hingga 700 meter," tandasnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan pengamatan dari pos PGM Jrakah, visual Merapi tampak, dengan suhu udara 14.0 derajat celcius, kelembaban tercatat di angka 95 persen rh dan pressure 759.0 hpa, angin juga berhembus tenang.
Berkaitan dengan aktivitas tersebut, hingga saat ini, BPPTKG masih menyatakan status Merapi pada level waspada atau level II.
BPPTKG juga merekomendasikan jarak aman dari puncak Merapi berada pada jarak lebih dari 3 km.
"Belum ada perubahan status sejak 21 Mei 2018," ujar Hanik.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Aktivitas Gunung Merapi Terkini, Senin Pagi Terpantau Ada Luncuran Awan Panas Sejauh 1,1 Kilometer