Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Sejumlah lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Kota Bandung sudah memilah penempatan narapidana untuk mengantisipasi prilaku homoseksual gay di kalangan narapidana.
"Ada enam narapidana yang gelagat prilakunya seperti perempuan. Mereka disatukan di kamar tahanan dan dipisahkan dengan napi lain," ujar Kepala Pengamanan Lapas Banceuy Eris Ramdan via ponselnya, Selasa (9/7/2019).
Seperti diketahui, Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jabar Liberti Sitinjak mengungkap fenomena homoseksual di kalangan narapidana.
Baca: Dikta Yovie & Nuno Sampaikan Harapan Bertemu dengan Penggemar yang Berhasil Buat Kesalnya Hilang
Baca: Jelang Persija Jakarta vs Persib Bandung, di Liga 1 2019, Robert Rene Alberts Bertekad Bangkit
Baca: UPDATE Bursa Transfer, Real Madrid Optimistis Dapatkan Paul Pogba & Jual James Rodriguez
Itu imbas dari membludaknya penghuni penjara di lapas.
Sebagai gambaran, ia menyebut kapasitas lapas dan rutan di Jabar hanya 15 ribu. Namun saat ini dihuni oleh 23 ribu lebih narapidana dan tahanan.
"Lapas dan rutan sudah over crowded. Ibarat kata, di kamar narapidana, kaki ketemu kaki, kepala ketemu kepala badan ketemu badan. Dampaknya munculnya homoseksualitas (gay) dan lesbi," ujar Liberti di Arcamanik, Kota Bandung Senin (8/7).
Eris tidak memungkiri fenomena homoseksualitas di kalangan narapidana yang sedang menjalani hukuman.
Hanya saja, itu sulit untuk dibuktikan, hanya saja, itu bisa dirasakan dengan pengamatan prilaku.
"Selama ini belum menemukan dan belum ada laporan seperti itu, yang aneh-aneh nggak ada. Karena yang seperti itu kan biasanya sembunyi-sembunyi, pribadi," ujar Eris.
Pemisahan yang sama juga dilakukan di Rutan Bandung atau kerap disebut Rutan Kebonwaru di Jalan Jakarta.
Kepala Rutan Bandung, Hery Kusrita menerangkan, sejauh ini ia belum mendengar dan melihat perbuatan homoseks di kalangan narapidana.
"Selama ini belum ada, belum kita temukan. Tapi memang ada satu yang agak melambai gitu sudah kami pindahkan," kata Hery.
Setiap narapidana baru masuk, sesuai standar, pihaknya melakukan pemeriksaan lebih dulu terhadap para napi.
Dari pemeriksaan itu, diketahui banyak hal terkait pribadi narapidana, termasuk dugaan terhadap orientasi seksualnya.
"Namanya ada masa pengenalam lingkungan (mapenaling) bagi narapidana yang baru masuk.
Dari sana ketahuan pribadi narapidananya dan ditindaklanjuti ke penempatannya," ujar Herry.