Karena keduanya masih anak-anak, polisi melakukan diversi.
SA dan PDA dikembalikan ke orang tuanya.
Saat di depan polisi, keduanya menangis karena menyesali perbuatannya.
SA dan PDA sama-sama duduk di kelas VIII SMP, dan tinggal di pondok pesantren.
Keduanya juga berasal dari keluarga "broken home", ayah dan ibunya bercerai.
"Saya ingin sekolah lagi,"ucap PDA. Hal serupa juga dikatakan SA sambil sesenggukan
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Belajar Dari Youtube, 2 Remaja Pembobol Sekolah di Tulungagung Cuma Modal Penjepit Kertas
BERITA REKOMENDASI