TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Adalah Satriandi, seorang mantan anggota kepolisian yang dipecat karena terlibat kasus peredaran narkoba.
Kini ia kembali kembali berulah, namun akhirnya tewas dalam baku tembak dengan polisi pada Rabu (23/7/2019) pagi.
Saat itu bersama seorang teman satu sel yang membantunya berjalan, Satriandi kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pekanbaru, Rabu (22/11/2017) sore, hampir dua tahun lalu.
Ia membuat petugas jaga tidak berdaya dengan menodongkan senjata api.
Diduga senjata api itu berasal dari Hasbi dan Resti, yang datang mengunjunginya di Lapas pada pagi hari.
Kuat dugaan Hasbi dan Resti pula lah menyediakan mobil yang siap di depan Lapas, menunggu Satriandi dan rekannya, Nugroho, keluar dari Lapas dan kabur.
"Mereka kabur dari dalam (Lapas) dengan menodongkan senjata," kata Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Pekanbaru Kombes Pol Susanto.
Baca: Pengakuan Brigpol IP Hingga Menembak Mati Ridwan yang Coba Memalaknya
Kapolres segera turun ke Lapas begitu mengetahui Satriandi melarikan diri.
"Saat ini petugas tengah memburu kedua orang itu," imbuhnya.
Satriandi masuk penjara karena kasus pembunuhan, menembak mati sesama pengedar narkotika di awal tahun 2017, dengan hukuman 12 tahun penjara.
Sedangkan Nugroho merupakan terpidana kasus pencurian dengan hukuman dua tahun penjara.
Keduanya menghuni sel yang sama di Lapas Kelas II A Pekanbaru.
Berdasarkan keterangan petugas Lapas, kemarin siang, sekitar pukul 11.00 hingga pukul 11.26 WIB, Nugroho dikunjungi dua orang bernama Hasbi dan Resti.
Sorenya, sekitar pukul 16.40 WIB, Satriandi dan Nugroho hendak pergi ke pintu depan Lapas dengan alasan mengambil barang.
Akan tetapi, petugas jaga tidak mengizinkan.
Baca: Bukan Sopir Truk, Pelaku Penembakan Pemalak di Palembang Ternyata Oknum Anggota Polres OKI
Satriandi tiba-tiba mengeluarkan senjata api dan menodong petugas.
Setelah membuat petugas tidak berdaya, Satriadi dengan dibantu Nugroho berjalan menuju pintu depan.
Mereka dengan mudah membuka pintu terakhir Lapas yang sore itu tidak digembok.
Pelarian Satriandi seperti sudah diatur dengan rapi.
Pasalnya, di depan Lapas sudah menunggu mobil Kijang Innova.
Mereka pun tancap gas meninggalkan lembaga pemasyarakatan.
Menurut Kapolresta, senjata api yang digunakan Satriandi bukan milik petugas yang dirampas.
Senjata itu diduga diperoleh dari Resti dan Hasbi yang menjenguk Satriandi pada Rabu pagi.
Baca: Kasus Kain Kasa Tertinggal di Perut Septina, Polres Tulangbawang Segera Periksa 2 Dokter RS Asy Syfa
"Setelah mereka keluar, di depan Lapas sudah menunggu mobil minibus Innova warna hitam yang diduga dibawa Resti dan Hasbi, yang kemudian menjadi sarana kaburnya Satriandi dan juga Nugroho," papar Kapolresta.
Baku Tembak
Aparat kepolisian dikabarkan terlibat baku tembak dengan pelaku kejahatan di Perumahan Palma Residence, Jalan Sepakat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Selasa (23/7/2019).
Menurut informasi, dua orang tewas diterjang timah panas polisi, seorang di antaranya adalah Satriandi.
Satriandi merupakan buronan aparat sudah sejak lama.
Dia terlibat kasus narkoba kelas kakap.
Bahkan Satriandi kabur saat menjalani masa tahanan dari Lapas Klas II A Pekanbaru.
Dari pantauan Tribun, puluhan personel kepolisian masih berada di lokasi.
Baca: Ahok Beberkan Alasan Tak Mungkin Jadi Menteri Jokowi dan Sebut Pekerjaan Ini Paling Mungkin Buatnya
Termasuk tim Gegana dari Satuan Brimobda Polda Riau.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto membenarkan perihal adanya peristiwa ini.
"Iya ini tim lagi melakukan sterilisasi," ungkapnya.
Sunarto memaparkan, pelaku yang tewas ini memang Satriandi.
"Iya, informasi dari keluarganya begitu," paparnya. (Tribunpekanbaru.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul MANTAN Polisi Jadi Pengedar Narkoba di Pekanbaru, Loncat Dari Hotel, Todongkan Senjata Api dan Kabur