TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang kembali menggelar Festival Cisadane 26 Juli hingga 2 Agustus 2019 di wilayah jalan Benteng Jaya, Benteng Makasar, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang. Event tahunan yang terus dirawat oleh pemerintah Kota Tangerang setelah puluhan tahun sebelumnya dilarang. Festival Cisadane sejatinya adalah apresiasi terhadap akulturasi kebudayaan di Kota Tangerang.
Festival Cisadane ini sebelumnya diawali dengan Perayaan Peh Cun sebagai dasar cikal bakal lahirnya perhelatan tahunan seni dan budaya ini. Perayaan Peh Cun di Tangerang sebelumnya telah digelar pada pertengahan Juni lalu.
Diisi dengan berbagai ritual, tradisi dan perlombaan diantaranya Ritual Air Berkah, Sembahyang Twan Yang, Mendirikan Telur, Lomba Tangkap Bebek, Lomba Perahu Naga, Lomba Uleg dan kegiatan lainnya.
Berbeda Dengan Festival Pehcun, Festival Cisadane, dikemas oleh Pemerintah Kota Tangerang menjadi event tahunan yang dikolaborasikan degan kebudayaan-kebudayaan lainnya, seperti Betawi, Sunda dan Jawa yang menjadi akar masyarakat Kota Tangerang. Sejumlah hiburan ditampilkan mulai dari pagelaran budaya daerah, lomba perahu naga, aktraksi hoverboard, jet ski, gelar karya Usaha Kecil Menengah (UKM), dan penampilan band papan atas Nidji dan Kotak.
Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, mengungkapkan Festival Cisadane adalah upaya untuk merawat keberagamaan yang menjadi akar masyarakat Kota Tangerang.
“Kita ingin merawat dan melestarikan keberagamaan budaya yang ada di Kota Tangerang. Sekaligus mengingatkan kepada masyarakat pentingnya merawat sungai,” ungkap Pria yang baru saja mendapatkan anugerah dari Rakyat Merdeka Group ini, Rabu (24/7). Arief menambahkan,
Festival Cisadane telah masuk dalam 100 Kalender event Kementerian Pariwisata yang dianjurkan untuk dikunjungi.
“Melalui event tahunan ini kami ingin menampilkan potensi masyarakat Kota Tangerang ke kancah nasional, karena memang banyak sekali potensi yang dimiliki mulai dari UKM, atlet cabang olahraga, kesenian tradisional, seni bermusik dan lainnya. Selain itu juga sebagai hiburan bagi masyarakat Kota Tangerang,” ujar Wali Kota.
Pada acara pembukaan Festival Cisadane tahun ini akan menyuguhkan, tarian kolosal Sangego, parade 28 perahu hias yang dipadu dengan aksi tiga hoverboard dengan membentuk formasi khusus.
Tak hanya itu, sebut Rina, beragam hiburan musik dari musisi lokal setiap harinya turut ditampilkan di panggung utama. Disusul dengan aksi band Nidji pada 28 Juli dan band Kotak pada 3 Agustus 2019 mendatang. Bersama Dinas Koperasi dan UKM juga Dispora, Pihaknya telah menyiapkan sekitar 164 stan yang menampilkan pameran pembangunan dan gelar karya UKM.
Ada 200 pelaku UKM yang akan disediakan gratis stancdalam upaya mempromosikan produk karya local Kota Tangerang. Ditargetkan pada gelaran tahun ini tingkat kunjungan mencapai 80 ribu orang, pada tahun sebelumnya tercatat pengunjung menembus angka 60 ribu, padahal hanya ditargetkan 40 ribu.
“Tahun ini kami targetkan pengunjung Festival Cisadane bisa mencapai 80 ribu orang, pelaksanaannya sendiri berjalan selama sembilan hari,” ungkap Rina.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangerang Engkos Zarkasyi menambahkan, Festival yang bertujuan untuk menarik wisatawan tersebut akan dimeriahkan oleh lomba dayung perahu naga tingkat internasional dan nasional yang pesertanya tak hanya dari Provinsi Banten namun regional bahkan luar negeri, seperti Malaysia, Timor Leste dan Australia.
Ia menambahkan, untuk kali pertama juga disajikan Festival Pencak Silat yang akan diikuti sekitar 18 perguruan dari Jabotabek dengan menampilkan atraksi seni beladiri.
“Mudah-mudahan nantinya mendapat animo dari masyarakat dan respon positif sehingga kebudayaan Indonesia juga semakin lestari dan dicintai masyarakat,” tutupnya.