TRIBUNNEWS.COM - Kondisi terkini Gunung Kerinci di Provinsi Jambi dan Sumatera Barat mengalami erupsi.
Terpantau, erupsi di gunung yang banyak menyimpan terjadi itu terjadi pada Rabu (31/7/2019) pukul 12.48 WIB.
Kepala Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menuturkan, tinggi kolom abu teramati kurang lebih 800 meter di atas puncak atau sekitar 4.605 meter di atas permukaan laut (MDPL).
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur laut dan timur," kata Kasbani.
Kasbani menjelaskan saat ini Gunung Kerinci berada pada status Waspada atau level II.
Baca: Jurnalis di Babel Kecam Pembakaran Rumah Wartawan di Aceh dan Desak Pelakunya Ditangkap
Baca: Cerita Baby Sexyola Sambangi Pasar di Yogyakarta Pakai Gaun
Baca: Pengusaha Kuliner di Bandung Sudah Move On ke LPG Non Subsidi
Baca: Onci Tak Setuju Enda Ungu Terjun ke Dunia Politik
Masyarakat atau pengunjung dilarang beraktivitas di radius 3 kilometer dari kawah aktif. Kasbani menuturkan, letusan ini juga sebaiknya diindahkan oleh pengelola transportasi udara.
"Sebaiknya jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu penerbangan," ujar dia.
Misteri orang pendek
Gunung Kerinci menyimpan banyak misteri, satu di antaranya orang pendek berkaki terbalik.
Sekira 700 tahun lalu, Marco Polo yang menjelajah Asia pada 1292, menuliskan cerita tentang Uhang Pandak atau orang pendek berkaki terbalik.
Kemudian pada 1923, Van Heerwarden perjumpaan dengan makhluk yang bukan siamang maupun primata di Kerinci.
Diduga itu merupakan orang pendek berkaki terbalik.
Pernah mendengar misteri orang pendek berkaki terbalik di Kerinci Jambi?
Keberadaan orang kerdil atau Uhang Pandak (orang pendek) di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, hingga kini masih penuh misteri.
Pernah dilacak dan diusahakan untuk ditangkap supaya dapat dijadikan sebagai bahan kajian ilmiah.
Hasilnya, setelah dilakukan sejumlah penelitian dan aksi ekspedisi, tetapi tidak diketahui keberadaan orang pendek berkaki terbalik .
Kehadiran Orang Kerdil berkaki terbalik itu, tak ubahnya dengan makhluk gaib yang sulit dilacak dengan menggunakan kemampuan manusia atau teknologi dan ilmu pengetahuan ilmiah.
Pelacakan Orang Pendek berkaki terbalik ini, misalnya pernah masuk ke dalam salah satu studi cryptozoology.
Ekspedisi dan pencarian
Ekspedisi itu satu di antaranya didanai National Geographic Society.
National Geographic sangat tertarik mengenai legenda Orang Pendek di Gunung Kerinci, Jambi.
Beberapa peneliti telah mereka kirimkan kesana untuk melakukan penelitian mengenai makhluk tersebut.
Adapun cerita mengenai Uhang Pandak pertama kali ditemukan dalam catatan penjelajah gambar jejak, Marco Polo, 1292.
Saat ia, Marco Polo bertualang ke Asia.
Walau diyakini keberadaannya oleh penduduk setempat, makhluk ini dipandang hanya sebagai mitos belaka oleh para ilmuwan.
Mitos itu seperti halnya "Yeti" di Himalaya dan monster "Loch Ness" Inggris Raya.
Namun, sejauh ini, para saksi yang mengaku sudah beberapa kali melihat Orang Pendek dan menggambarkan tubuh fisiknya sebagai makhluk yang berjalan tegap (berjalan dengan dua kaki).
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Abu Setinggi 800 Meter di Gunung Kerinci, di Kakinya' Ada Misteri Orang Pendek Berkaki Terbalik,