TRIBUNNEWS.COM, WALENRANG BARAT - Seorang pria di Dusun Lajang, Desa Lewandi, Kecamatan Walenrang Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan tega membunuh anak kandungnya yang masih berusia lima bulan
Pelaku bernama Heri Dome (35) ditangkap setelah Sekretaris Desa Lajang, Intang, melaporkannya ke polisi.
Berdasarkan laporan tersebut, lima anggota Polsek Walenrang dan anggota Babinsa mendatangi tempat kejadian dan mengamankan pelaku.
Dia melakukan kejahatan beruntun yakni, penganiayaan kepada ibu kandungnya, Samma (60), membunuh anak kandunya, Enjel (5 bulan), dan membakar rumah milik tetangganya, Pati (50).
Kapolres Luwu, AKBP Dwi Santoso, melalui Kapolsek Walenrang, AKP Rafli, menuturkan kronologi kejadiannya.
Baca: Ular Piton Panjang 6 Meter Gigit dan Lilit Wanita di Muna, Begini Perjuangan Suami Menyelamatkannya
Baca: Divonis Mati, Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Ajukan Banding Karena Masih Ingin Hidup
Baca: Demokrat Tak Akan Usung Mantan Koruptor Jadi Kepala Daerah Di Pilkada 2020
Peristiwa terjadi, Minggu (28/7/2019).
"Dia (Heri Dome) aniaya ibu kandungnya dengan cara memukul lengan tangan kanan korban menggunakan batu," tuturnya, Rabu (31/7/2019).
Akibatnya, lengan ibu kandungnya patah.
Motif penganiayaan yang dilakukan tersangka karena ibunya kerap menghalangi tersangka saat akan memukul istrinya.
"Waktu hari Senin (29/7/2019) pagi, tersangka melakukan pembunuhan terhadap bayi Enjel. Bayi ini merupakan anak kandungnya sendiri," ujarnya.
Tersangka tega membunuh anak kandungnya sendiri dengan cara memutar kepala korban (Enjel) dan mencekiknya hingga meninggal dunia.
Motif pembunuhan dikarenakan rasa cemburu terhadap istrinya, Sitta, yang diduga telah berselingkuh dengan lelaki lain.
"Petang Senin, pelaku membakar rumah di dusun itu karena sering dimarahi oleh pemilik rumah yang dibakar saat berkelahi dengan istrinya," ucapnya.
Kini, pelaku diamankan guna pemeriksaan lebih lanjut di Mapolsek Walenrang, Desa Batusitanduk, Kecamatan Walenrang, Luwu.
Sandera bayi
Heri Dome menyandera anaknya terlebih dahulu sebelum membunuhnya.
Kaurbin Ops Reskrim Polres Luwu, Ipda Abd Asis, mengatakan pelaku sempat menyandera bayinya saat cekcok dengan istrinya.
"Korban, Enjel bayi usia lima bulan ini sempat sakit. Ibu dari bayi (korban) ingin membawa ke puskesmas," ujar Abd Asis, Rabu (31/7/2019).
Baca: Enda Ungu Mengaku Ingin Banyak Belajar dari Pasha Ungu dan Jadi Wali Kota Manado
Baca: Pakainnya Dilucuti dan Tangan Diikat, Mamah Muda Tak Berdaya saat Pria Kulit Hitam Masuk Rumah
Namun pelaku melarang istrinya membawa bayinya ke puskesmas dan merampas bayi.
"Dari perampasan itu, pelaku dan istrinya cekcok hingga terjadi kekerasan terhadap korban dan menyebabkan korban meninggal," tuturnya.
Keterangan Abd Asis ini, berdasarkan penuturan warga di Desa Lewandi, yang juga saksi mata.
Pihak kepolisian juga menduga pelaku memiliki kelainan jiwa.
"Terkait psikologis pelaku, kami masih dalami dan nanti akan melibatkan psikolog," katanya.
Sulitnya akses jalan
Sulitnya akses jalan menuju tempat kejadian perkara (TKP) membuat kejadian tersebut telat dilaporkan.
Selain itu, tidak adanya jaringan telepon membuat sulitnya petugas mendapatkan informasi.
Baca: Seputar Kekalahan Telak Persib: Penyakit Lama Kambuh, Robert Alberts Jangan Terus Cari Alasan
"Nomor telepon kepala desa di sana tidak ada. Walaupun ada, tidak mungkin bisa terhubung karena tidak ada signal di sana," ujar Kapolsek Walenrang, AKP Rafli, Rabu (31/7/2019).
"Medan ke TKP juga sangat ekstrim dan butuh empat jam dari Mapolsek Walenrang baru sampai," tuturnya.
Sehingga, kejadian ini baru dilaporkan Sekdes Lewandi, Intang, Senin (29/7/2019) ke polisi.
Penulis: Desi Triana Aswan
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Sebelum Mencekik Hingga Tewas, Heri Dome Sempat Sandera Bayinya
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Tak Ada Jaringan dan Sulit Akses Jalan, Penyebab Warga Telat Laporkan Pembunuh Bayinya di Luwu,
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Curiga Istrinya Selingkuh, Lelaki Luwu Ini Cekik Bayinya Hingga Tewas, Berikut Deretan Kejahatannya