News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengganti Risma Harus Mampu Kembangkan Potensi Ekonomi Anak Muda Surabaya kata Dimas

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana diskusi yang diselenggarakan oleh Ondomohen Syndicate Media Discussion (OSMED) di Bangi Kopi Tiam Jalan Walikota Mustajab, Surabaya (1/8/2019).

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Era ekonomi digital saat ini telah memunculkan berbagai kesempatan positif dan perubahan cepat dalam masyarakat.

Besarnya populasi anak muda juga melahirkan aktor-aktor pemimpin baru yang kreatif, inovatif dan bersemangat memajukan SDM serta akses kesejahteraan sosial seluruh warga.

Demikian disampaikan pegiat kewirausahaan sosial, Dr Dimas Oky Nugroho dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Ondomohen Syndicate Media Discussion (OSMED) di Bangi Kopi Tiam Jalan Walikota Mustajab, Surabaya (1/8/2019).

Menurutnya, bidang kewirausahaan sosial di mana ikhtiar memperoleh penghasilan yang baik dijalankan bersamaan dengan upaya membantu ekonomi masyarakat saat ini banyak digemari oleh berbagai komunitas anak muda.

Hal ini dengan dukungan inovasi platform teknologi informasi menjadi alternatif utama untuk solusi penyerapan tenaga kerja serta solusi terhadap problem kesenjangan di masyarakat.

Kewirausahaan sosial sangat tepat untuk dijalankan di Indonesia khususnya terhadap anak muda yang hari ini mendapatkan banyak tantangan dan tekanan sosial ekonomi.

“Salah satu aktivitas potensial untuk meningkatkan akses kesejahteraan yang relevan di era disruptive adalah bidang kewirausahaan mandiri yang memberikan manfaat sosial ekonomi kepada lingkungan dan masyarakat yang membutuhkan," ungkap Dimas yang juga dikenal sebagai pengamat politik ini.

Doktor Ilmu Politik lulusan UNSW Sydney ini juga menekankan pentingnya kehadiran dan kolaborasi aktor-aktor pemimpin baru di berbagai bidang khususnya dari anak muda yang memahami semangat dan perkembangan zaman.

“Kehadiran sosok-sosok pemimpin baru, para anak muda, di bisnis, pemerintahan, masyarakat sipil, kampus, menjadi sangat relevan memajukan berbagai program atau agenda di tiap institusi hari ini, khususnya agenda negara bangsa secara keseluruhan. Di era new politics seperti sekarang ini banyak institusi yang gagap bahkan gagal memahami, apalagi beradaptasi dengan transformasi yang terjadi. Akhirnya banyak target pembangunan tidak maksimal. Kita butuh aktor-aktor yang mampu mendobrak sekaligus menjembatani," papar Dimas yang juga mantan Stafsus Kantor Presiden RI ini.

Selain Dimas, dalam diskusi yang bertemakan Zaman Bergerak: Transformasi Kekinian Sosial
Politik dan Ekonomi Indonesia ini menghadirkan Agnes Santoso (Jurnalis/Pegiat Komunitas Muda), Hari Fitrianto (Dosen FISIP Unair/Peneliti The Iniative Institute) dan Gigih Prohantono (Dosen FEB Unair).

Agnes Santoso mendukung anak muda untuk tampil mengambil inisiatif kepemimpinan. Namun ia mengatakan, "Bahwa yang perlu diantisipasi bagi anak muda saat ini yang hendak masuk dalam politik adalah sistem dan institusi yang bobrok, pilihannya tinggal anak muda mampu merubahnya (lebih baik) atau sebaliknya malah larut dalam sistem yang bobrok itu. Anak muda harus mampu membawa perbaikan. Jika tidak akan sama saja".

Saat ditanya tentang namanya yang sering disebut oleh beberapa lembaga survey masuk bursa Cawali Kota Surabaya 2020, Dimas menyatakan dirinya tidak memiliki rencana untuk maju sebagai Calon Walikota Surabaya pengganti Risma.

Menurutnya pemimpin Surabaya pengganti Risma harus dapat lebih mengembangkan aspek sosial ekonomi dan sosial budaya warga Surabaya.

"Nama-nama yang bermunculan saat ini sudah sangat baik dan potensial, tinggal mana dari nama-nama itu yang bisa lebih fokus pada penguatan kapasitas anak muda, pembangunan manusia, sosial budaya dan kewirausahaan sosial di Surabaya" tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini