TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Identitas dua jenazah korban yang ditemukan tewas terbakar di KM Sembilang akhirnya dapat dipastikan.
Tim dari Biddokkes Polda Kepri juga telah membandingkan hasil pemeriksaan dan data yang diperoleh dari pihak keluarga.
"Kita lakukan indentifikasi, mencari ciri fisik khusus, membuktikan dengan pemeriksaan gigi dan dibandingkan dengan data keluarga. Ditimbulkan kecocokan," jelas Ketua Tim Biddokkes Polda Kepri Iptu dr Leonardo saat ekspose kasus kebakaran KM Sembilang di Ruang Rupatama Polres Karimun, Jumat (2/8/2019).
Leo menyampaikan, karena luka bakar yang sangat berat, kedua korban tidak dapat dikenali secara langsung.
"Secara visual tidak dapat dikenali. Face rekonstruksi tidak digunakan," ujar Leo.
Leo menambahkan pihaknya juga masih mengirimkan sampel DNA keduanya ke Puslab Mabes Polri di Cipinang.
Baca: Pelaku Perusakan Rumah Menteri Susi Ditangkap, Ibunda Mengaku AS Sangat Membenci Bu Susi
Hasilnya akan keluar sekitar 7 hingga 14 hari.
Rencananya kedua jenazah segera dipulangkan daerah asal mereka melalui Bandara Hang Nadim Batam.
Persiapan pemulangan telah dilaksanakan sejak keluarnya hasil identifikasi identitas keduanya.
"Atas permintaan keluarga kami tidak dapat menyebutkan nama dan alamat korban," tambah Wakil Kepala Kepolisian Resort (Wakapolres) Karimun, Komisaris Polisi (Kompol) Jhon Heri Rakuta Sitepu yang memimpin ekspose.
Dari informasi yang diperoleh, mereka adalah awak kapal KMP Sembilang, Hendrik dan Mudai.
Keduanya diketahui berasal dari Lampung dan Semarang.
Sebelumnya korban kecelakaan KMP Sembilang di galangan kapal PT Karimun Marine Shipyard (KMS), Rabu (31/7/2019) bertambah.
Setelah 10 orang dilarikan ke rumah sakit ternyata masih ada dua orang terjebak di dalam kapal.
Diduga kedua korban tersebut merupakan awak KMP Sembilang.