Tiba-tiba, korban Enda menegur tersangka bahwa dirinya dituduh Banpol (Bantuan Polisi) hingga terjadi cekcok.
Baca: Beri Penjelasan Panjang Soal Mati Listrik, Dirut PLN Disemprot Jokowi: Ibu Pinter, Apa Tak Dihitung?
"Tiba-tiba korban (Enda) mengatakan, 'Kamu yang biasa banpoli saya?," ujar Kompol Ananda menirukan percakapan keduanya.
"Bagong pun menjawab, siapa yang bilang? Kalau memang saya, hadirkan orangnya dan kalau terbukti, pukuli'ka," lanjutnya.
Sehingga korban (Enda), lanjut Ananda, langsung memukul wajah pelaku sebanyak tiga kali.
Tapi kemudian langsung dilerai oleh saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP).
Kemudian Bagong dicekik lehernya, namun berhasil melepaskan diri.
Lalu Bagong lari ke gerbang Jl Toddopoli 2 dan terjadi perkelahian dengan tangan kosong.
Dalam perkelahian itu, korban Enda berhasil mengalahkan Bagong dan terus menerus memukuli juga menyeret.
Tak tahan dipukul dan diseret, Bagong mencabut badik yang tersimpan dalam tas selempangnya.
Pelaku lalu menikam korban sebanyak 3 kali tepatnya bagian dada kiri dekat ketiak sebanyak 1 kali dan lengan kiri sebanyak dua kali.
Baca: Reino Barack-Syahrini Dievakuasi karena Gempa di Banten, Lihat Wajah Inces & Suami, Sebelum Dinner
Korban Enda sempat kabur dan masuk ke tempat pencucian photo dan tersangka mengejarnya.
Namun aksi Bagong dapat dilerai oleh rekannya dan berteriak “kamu yang duluan toh” lalu bergegas pergi.
Sedangkan korban sempat dilarikan ke RS Grestelina namun dalam perjalanan nyawanya sudah tidak tertolong lagi.
Aparat Polsek Panakkukang Datang