Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Kementerian Koordinator (Kemenko) Maritim RI mencatat kebutuhan garam industri di Indonesia mencapai 4,4 juta ton per tahun.
Deputi Bidang Koordinator Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Kemaritiman RI, Agung Kuswandono, mengatakan, produksi garam industri hanya 50 persen dari total kebutuhan.
"Produksi garam industri baru 2,2 juta ton per tahun," kata Agung Kuswandono saat ditemui usai meninjau lahan garam di Desa Bungkolor, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Senin (5/8/2019).
Ia mengatakan, tingginya kebutuhan garam industri itu karena garam dibutuhkan hampir di semua sektor.
Pihaknya mencatat sedikitnya ada 400-an sektor industri yang membutuhkan garam sebagai bahan bakunya.
Ia pun mengajak semua kalangan untuk mengangkat garam sebagai ikon baru.
Selain itu, Indonesia yang merupakan negara kepulauan sangat berpotensi besar menjadi produsen garam.
"Garis pantainya panjang sehingga cocok untuk garam karena lahannya banyak," ujar Agung Kuswandono.
Ia juga mengajak para petambak garam sepanjang Pantura hingga Madura untuk menerapkan teknologi sederhana di lahan garamnya.
Agar hasil produksi garamnya lebih berkualitas dan harga jualnya juga lebih tinggi di pasaran.
Menurut dia, pemerintah pusat juga terus berupaya menggenjot produksi garam industri dalam negeri.
"Pemerintah sudah mulai membuka lahan garam baru di Indonesia bagian timur agar produksi garam industri meningkat dan bisa menutup impor garam," kata Agung Kuswandono.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kebutuhan Garam untuk Industri Capai 4,4 Ton Per Tahun, Indonesia Baru Bisa Produksi Setengahnya, https://jabar.tribunnews.com/2019/08/05/kebutuhan-garam-untuk-industri-capai-44-ton-per-tahun-indonesia-baru-bisa-produksi-setengahnya.