TRIBUNNEWSCOM, SIGLI - Satuan Reskrim Polres Pidie, Aceh dan Polsek Peukan Baro, Pidie, sudah memeriksa sejumlah bidan desa dan petugas puskesmas untuk mengungkap siapa pelaku pembuangan bayi perempuan di Gampong Sumboe Dayah Bubue, Kecamatan Peukan Baro, Pidie, Minggu (28/7/2019).
Bayi malang tersebut, hingga kini masih dirawat di ruang Perinatologi RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli.
Bayi berkulit putih itu ramai diminati calon orang tua asuh untuk diadopsi.
Kapolres Pidie, AKBP Andy NS Siregar SIK, melalui Kasat Reskrim, AKP Mahliadi STMM, kepada Serambinews.com, Minggu (4/8/2019) menjelaskan, polisi terus mengungkap pelaku yang diduga kuat ibu kandung bayi tersebut.
Sejumlah bidan di puskesmas dan rumah sakit, sudah diperiksa polisi. Namun, identitas ibu yang membuang bayinya masih misterius.
"Kita perkirakan pelaku yang membuang bayi berasal dari luar Pidie. Sebab, kalau orang dalam tidak mungkin karena hasil pemeriksaan terhadap sejumlah bidan, belum mengarah siapa pelakunya," kata Kasat Reskrim Polres Pidie AKP Mahliadi.
Namun polisi akan terus mengusut kasus tersebut.
"Kami juga berharap bantuan masyarakat kepada polisi untuk mengungkapkan kasus tersebut. Warga harus pro-aktif melaporkan kepada polisi," harapnya.
Orang Tua Asuh
Sejumlah calon orang tua asuh (Cota) mengajukan permohonan ke Dinas Sosial (Dinsos) Pidie. Mereka ingin mengadopsi seorang bayi yang kini masih dirawat di rumah sakit.
"Saat ini, peminat Cota tinggi yang mengajukan permohonan untuk mengasuh bayi tersebut. Bahkan, dari Kepulauan Bangka Belitung dan Kabupaten Langkat, Sumut mengajukan permohonan," kata Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pidie, Vivi Anita, kepada Serambinews.com, Rabu (31/7/2019).
Baca: Jasad Perempuan Korban Kecelakaan Ditinggalkan Pengemudi Truk di Dalam Kontainer
Bayi yang ditemukan di Gampong Sumboe Dayah Bubue, Kecamatan Peukan Baro, Pidie, Minggu (28/7/2019), kini berada di bawah penanganan Dinsos Pidie.
Upaya ini dilakukan untuk mencari Cota untuk mengasuh bayi tersebut.
Vivi menyebutkan, hingga kini juga banyak warga lokal yang menghubungi pihaknya.