Gempa kembali mengguncang Labuha, Maluku Utara pada Rabu (7/8/2019) pukul 01.52 WIB. Menurut BMKG, gempa ini berpusat di laut.
TRIBUNNEWS.COM - Gempa telah kembali mengguncang Labuha, Maluku Utara pada Rabu (7/8/2019) dini hari ini.
Melalui akun Twitter @infoBMKG, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut jika gempa di Labuha, Maluku Utara ini terjadi pada pukul 01.52 WIB.
BMKG menyebutkan jika gempa di Labuha, Maluku Utara ini berkekuatan magnitudo 4,3.
Baca: Gempa Terkini : Kali Kedua, BMKG Catat Gempa M 4,3 Guncang Labuha Malam Ini
Baca: Penjelasan BMKG Terkait Mati Listrik Massal di Sebagian Jawa, Tak Terkait Gempa di Banten
Gempa yang berpusat di darat ini, memiliki kedalam hingga 10 kilometer.
Posisi gempa tersebut berada di 14 kilometer Timur Labuha, Maluku Utara.
Selain di Labuha, Maluku Utara, BMKG menyebut jika gempa tersebut juga dirasakan hingga Bacan Timur Tengah.
Jika diukur dengan skala MMI, gempa ini dirasakan di Bacan Timur Tengah dengan skala MMI III.
Baca: Gempa Hari Ini: BMKG Catat Gempa M 4,3 Guncang Wilayah Labuha Malam Ini, Kedalaman 10 Km
Baca: 2 Gempa Guncang 2 Wilayah di Maluku, Dirasakan Skala III MMI
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan lanjutan terkait gempa di Labuha ini.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap.
Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Whiesa)