TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Abdul Lahab begal di Lampung akhir meregang nyawa setelah sebelumnya berhasil kabur dari kejaran polisi dan terlibat baku tembak di Jalinsum, Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Minggu (4/8/2019).
Setelah empat hari keberadaannya tidak terendus polisi, Abdul Lahab pun akhirnya tewas setelah melakukan perlawanan saat digerebek di persembunyiannya di Jalan Cemara, Kelurahan Mergorejo, Metro SelatanMetro, Kamis (8/8/2019).
Kapolres Lampung Tengah AKBP I Made Rasma membenarkan bahwa buronan bernama Abdul Lahab tewas dalam penggerebekan di Kota Metro, Kamis (8/8/2019).
Baca: Aksi Dramatis Wanita Muda Gagalkan Perampokan Money Changer di Bali, Rebut Pistol Lalu Todong Pelaku
Baca: Agus Rahardjo Berharap Laode dan Alexander Kembali Jadi Komisioner KPK: Agar Ada Kesinambungan
Baca: Agus Rahardjo Berharap Laode dan Alexander Kembali Jadi Komisioner KPK: Agar Ada Kesinambungan
Made mengatakan, Abdul Lahab tewas setelah dua peluru polisi bersarang di dadanya.
"Sempat terjadi baku tembak saat penggerebekan. Jadi masih melawan," kata I Made Rasma kepada awak media saat ditemui di kamar mayat RSUD Ahmad Yani Metro, Kamis (8/8/2019).
"Kami temukan juga satu senpi saat pelaku berhasil dilumpuhkan. Terkena dua tembakan pada bagian dada," lanjut I Made Rasma.
Baca: KPK Ungkap Kode Lock Kuota Dalam Kasus Suap Izin Kuota Impor Bawang Putih, Ini Artinya
Baca: Gadis Asal Bandung Ditikam Pacarnya 22 Kali Hingga Tewas Usai Melakukan Hubungan Badan di Semak
Made menjelaskan, sebelum penggerebekan, polisi mendapat informasi keberadaan tersangka Abdul Lahab di Metro.
Namun sebelumnya, Abdul Lahab sempat singgah ke Negara Ratu.
Dalam penggerebekan sekitar pukul 15.00 WIB, tersangka Abdul Lahab berada di sebuah rumah kosong di Metro Selatan.
Cerita Bripka Imam Kohori
Bripka Imam Kohori anggota Satreskrim Polres Lampung Tengah menceritakan detik-detik aksi baku tembak pihaknya dengan pelaku begal dan Narkoba, Abdul Lahab, yang terjadi Minggu (4/8/2019)
Dalam video yang tersebar cepat melalui media sosial, tampak dalam aksi baku tembak tersebut seorang pria mengenakan celana panjang abu-abu.
Ia terlihat berada di barisan terdepan berhadapan dengan pelaku begal Abdul Lahab.
Imam Kohori merupakan satu dari empat anggota Satreskrim Polres Lampung Tengah yang berada di dalam mobil Avanza hitam BE 1339 GF yang digunakan untuk mencegat mobil Abdul Lahab di Jalinsum Bandarjaya tepat di depan Mapolsek Terbanggi Besar, Minggu (4/8/2019), sekitar pukul 16.30 WIB.
Baca: Dipicu Cekcok Masalah Ekonomi, Pria di Mesuji Siram Tubuh Istrinya dengan Bensin Lalu Dibakar
Baca: Polisi Ringkus 2 Pelaku Penjambretan Wanita Hamil di Kota Bandung
Baca: Jalani Sidang Kejahatan Militer Terhadap Tugas, Prada DP Dituntut 4 Bulan Penjara
Baca: Hasil Autopsi: Hampir Seluruh Wajah Khoriah Alami Luka Akibat Hantaman Benda Tumpul
Bersama Bripka Weli dan dua orang penyidik Brigadir Hamdani dan Bripda Panca, mereka berusaha mencegat mobil Honda Jazz putih BE 2223 NN yang dikendarai Abdul Lahab.
Sampai di depan Polsek Terbanggi Besar, Avanza mencegat Honda Jazz yang dikendarai pelaku.
Saat keduanya sempat memegang bahu pelaku, seketika mereka berlari melindungi diri saat pelaku tiba-tiba mencabut pistol yang ada di sakunya dan melepaskan tembakan secara membabi buta.
Imam tampak berada di samping mobil yang dikendarai tim dan terus melakukan tembakan.
Akibat tembakan itu lah, diduga Abdul Lahab terkena timah panas di bagian bahu dan pahanya.
Perlawanan yang dilakukan pelaku Abdul Lahab, membuat Imam tetap bertahan di posisinya dalam beberapa saat sebelum akhirnya memilih untuk mundur menjauh.
Baca: Anies Pastikan Kendaraan Listrik Bebas Tilang Ganjil Genap, Ini Tanggapan Polisi
Baca: Licinnya AL Begal di Lampung, Lolos Usai Tertembak Polisi Hingga Jejak Buah Nanas di Perkebunan
Baca: Jokowi: Indonesia Ingin Ekspor Salak dan Nanas ke Argentina
"Karena amunisi kita habis. Yang bawa pistol hanya saya dan Bripka Weli, sementara dua orang lainnya tidak membawa senjata (api)," tutur Bripka Imam Kohori, Senin (6/8/2019).
Imam mengatakan, ia dan tim berusaha mencegat laju Abdul Lahab.
Namun karena mempertimbangkan situasi saat itu yang ramai warga dan pengendara mobil di jalur utama, anggota Tekab 308 memilih untuk mundur.
"Kami berusaha semaksimal mungkin menahan pelaku yang pada saat itu terus menembak. Sesuai SOP, kami lebih memilih keselamatan orang banyak, sehingga dengan sangat terpaksa karena amunisi habis, melihat pelaku membawa mobil kami," ujarnya.
Dalam aksi bak film laga itu, Imam mengatakan, apa yang dialaminya adalah bagian dari risiko setiap pekerjaan.
Namun, karena tekadnya, Imam mengatakan, tak ingin begitu saja melepas pelaku sampai akhirnya ia tak lagi memiliki amunisi.
Lelaki kelahiran Purwo Asri 23 Juli 1984, itu menyatakan, aksinya merupakan tanggung jawab atas seragam kepolisian yang sejak 2002 lalu ia kenakan.
"Semua adalah tanggung jawab saya kepada atasan saya, kepada Kasatreskrim AKP Yuda Wiranegara dan Kapolres AKBP I Made Rasma, yang selama ini sudah memberikan kepercayaan dan arahan sebagai seorang anggota Satreskrim," ujarnya.
Di mata Ketua Tim (Katim) Tekab 308 Polres Lampung Tengah Aiptu Muksin, sosok Imam Kohori merupakan seorang anggota yang terbilang disiplin dalam bertugas.
Sosoknya yang bertanggungjawab dan mandiri, membuatnya menjadi salah satu anggota yang bisa diandalkan.
"Sebagai anggota Resmob Polres Lamteng, saya bangga dengan apa yang sudah dilakukan timnya (Bripka Imam) dalam menyergap pelaku."
"Pelaku juga terbilang berani dan licin, sehingga berani mengajak petugas untuk baku tembak di lokasi. Dalam kondisi seperti itu tentu berbagai aspek (keselamatan) harus diprioritaskan. Apalagi saat itu tim kehabisan amunisi," ujar Aiptu Muksin, Resmob yang terbilang senior di Polres Lampung Tengah.
Baca: Westlife Menghadirkan Freddie Mercury di Konsernya
Kak Cin sapaan akrabnya menambahkan, Imam belum pernah memiliki catatan buruk selama bertugas.
Ia juga diketahui tak pernah memiliki masalah dalam keluarganya.
"Imam sebelumnya bertugas di BA Polsek Gunung Sugih Polres Lamteng. Dia cukup lama bertugas di situ. Sejauh ini Imam bertugas seperti biasa, wajar, tidak ada catatan buruk, baik itu etika, kedisiplinan, maupun pidana," imbuhnya.
Kepala Satreskrim AKP Yuda Wiranegara mengatakan, ia menekankan kepada seluruh anggotanya untuk dapat mengambil keputusan cepat dalam tindakan terhadap pelaku kejahatan.
Yuda menyebutkan, saat pelaku Abdul Lahab menggunakan senjata api jenis revolver.
Saat baku tembak, anggotanya sempat melakukan perlawanan sebelum akhirnya Abdul Lahab menembak membabi buta.
"Berdasarkan tim di lapangan, saat itu banyak masyarakat di sekitar tempat kejadian. Kami tentu khawatir jika pelaku menyandera warga, dan tembakannya mengenakan warga," kata Yuda Wiranegara.
Hingga hari ketiga pengejaran, jajarannya dibantu Satsabhara Polres Lamteng, Polsek jajaran dan Resmob Polda Lampung, masih terus melakukan peebutuan terhadap Abdul Lahab yang merupakan Residivis sejumlah aksi pembegalan dan kepemilikan senjata api sejak 2013 lalu.
Kebun nanas
Kepolisian memburu pelaku kasus narkoba dan pembegalan Abdul Lahab setelah sebelumnya sempat terjadi baku tembak di Jalinsum, Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Minggu (4/8/2019).
Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang milik pelaku.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lampung Tengah Ajun Komisaris Yuda Wiranegara mengatakan, sejumlah barang bukti diamankan seusai baku tembak di Jalinsum Bandar Jaya, Terbanggi Besar, Minggu (4/8/2019).
Dari mobil Honda Jazz warna putih BE 2223 NN milik pelaku Abdul Lahab, polisi menemukan sedikitnya delapan item barang.
Baca: RUU Keamanan dan Ketahanan Siber Berpotensi Picu Disharmonisasi antar-Lembaga
Baca: Satu Keluarga Suami, Istri, dan 2 Anak Ditemukan Tewas Berpelukan Akibat Kebakaran di Teluk Gong
Baca: Mayat Wanita Korban Kecelakaan Lalu Lintas di Berau Ditemukan Dalam Kontainer, Ini Runut Kejadiannya
Baca: Perempuan Saudi bisa keluar negeri tanpa izin wali laki-laki, apa artinya bagi perempuan?
"Di dalam mobil pelaku kita dapati satu botol Vigour (minuman keras), selongsong amunisi, beberapa pelat kendaraan, dan sandal jepit. Ada juga kemeja pelaku, alat isap sabu, tas warna hitam, dan dua unit handphone Android," kata AKP Yuda Wiranegara di ruang kerjanya, Senin (5/8/2019).
Yuda menambahkan, selama penyisiran di areal kebun nanas PT Great Giant Pineapple (GGP), polisi juga menemukan sejumlah barang bukti lainnya.
"Kita temukan satu KTP atas nama Hapendi beralamatkan di Kedaton, Bandar Lampung. Tetapi foto yang digunakan foto pelaku," bebernya.
Selain itu, ditemukan juga kaus warna putih yang terakhir kali dikenakan pelaku saat baku tembak dengan polisi.
Ada pula sebilah silet dan satu buah nanas yang sudah terkelupas.
Diduga, pelaku sempat mengonsumsi nanas selama pelarian di areal perkebunan tersebut.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Abdul Lahab Tewas Diterjang 2 Peluru, Terungkap Jejak Sang Buronan yang Tembaki Polisi di Lamteng