News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

8 Fakta Pembunuhan SPG di Bali : Pelaku Jadi Gigolo, Korban Kurang Puas dengan 'Pelayanan' Pelaku

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut delapan fakta pembunuhan SPG di Bali, dari pelaku yang mengaku berprofesi menjadi gigolo hinga korban kurang puas dengan 'pelayanan' pelaku.

Dalam pertemuan itu, Bagus Putu Wijaya mengaku berprofesi sebagai gigolo.

"Didalam pertemuan tersebut antara pelaku dan korban saling ngobrol-ngobrol, korban menanyakan pelaku apa pekerjaannya. Ternyata pelaku mengatakan dirinya seorang gigolo dengan menjajakan prostitusi secara online," jelas Ruddi saat pers rilis di lobby Mapolresta Denpasar, Senin (12/8/2019) siang.

Ruddi mengatakan, setelah menerima pengakuan Gus Tu, korban mengajak pelaku untuk makan.

Korban juga membuat kesepakatan dengan tersangka.

Korban ingin melakukan hubungan suami istri setelah mengetahui Gus Tu merupakan seorang gigolo.

Tarif yang dipatok yakni sebesar Rp 500 ribu.

3. Korban Kurang Puas dengan 'Pelayanan' Pelaku

Korban dan Bagus Putu Wijaya kemudian pergi ke sebuah penginapan bernama Teduh Ayu.

Mereka menyewa kamar selama dua jam dengan tarif Rp 60 ribu.

Korban dan tersangka mulai menyewa kamar terhitung Senin, (5/8/2019) pukul 18.00 WITA.

"Diajak makan dan korban 'ingin' dengan pelaku ini. Akhirnya ada kesepakatan, mereka pergi ke Penginapan Teduh Ayu," ungkap Ruddi.

Saat melakukan hubungan suami istri, korban mengeluh dengan layanan yang diberikan oleh tersangka Gus Tu dan mengatakan bahwa tersangka 'tidak memuaskan'.

"Korban mengatakan bahwa 'kamu belum memuaskan, saya sudah rugi, saya sudah berikan kamu handphone namun kamu tidak memuaskan saya'," tambah Ruddi.

4. Membunuh karena Tersinggung dengan Perkataan Korban

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini