TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Kabar menghilangnya Alis Juariyah (46), seorang TKI asal Cianjur selama 21 tahun tak membuat putrinya, Selpi Lusniawati (27) tak menyerah.
Selpi Lusniawati pun membuat surat resmi untuk presiden Joko Widodo (Jokowi) agar ibunya bisa dipulangkan ke Tanah Air.
Selpi nekat membuat surat kepada Jokowi tersebut karena usaha keluarga sebelumnya mengalami kebuntuan dengan keterangan yang sangat berbanding terbalik.
Selpi mengatakan, sebelumnya pamannya yang mengurus, lalu bibinya, dan terakhir dirinya yang mengurus.
"Saya mohon kepada Bapak Presiden Joko Widodo untuk membantu memulangkan ibu saya, karena saya sudah rindu dengan ibu," kata Selpi Lusniawati.
• Derita TKI Cianjur di Arab Saudi, 21 Tahun Hilang Dikira Sudah Meninggal Ternyata Disiksa Majikan
• TKI dari Cianjur Disiksa Majikan di Arab Saudi, Tangan Ditusuk dan Dikunci di Kamar Mandi
Selpi mengatakan, ia khawatir dengan kondisi ibunya yang sempat berkabar mengalami hal penganiayaan.
"Kalau terlalu lama lagi saya khawatir ibu ada apa-apa," kata Selpi.
Ketua Astakira Cianjur, Ali Hildan, yang menerima kuasa dari keluarga untuk penanganan kasus, mengatakan akan menembus berbagai pihak agar Alis Juariyah TKI Cianjur bisa dipulangkan.
"Kami selaku kuasa dari PMI akan terus memperjuangkan hak sampai pulang, tadi anak kandung langsung membuat surat permohonan kepada Presiden, karena ia sudah beberapa kali meminta bantuan namun nihil," kata Ali.
Ali mengatakan, dari komunikasi terakhir dengan nomor yang diduga majikan Alis, dari balik telepon terdengar kabar bahwa majikan sedang wisata ke Dubai dan akan pulang pada 6 September.
"Saya juga memohon kepada pemerintah untuk segera membantu kepulangan, ini rakyat Cianjur dan warga Indonesia harus dibantu karena sudah terlalu lama," kata Ali.
Disiksa Majikan
Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) kembali menjadi korban kekerasaan oleh majikannya.
Adalah Alis Juariah (46), TKI asal Kampung Muhara RT 01/10, Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga disiksa oleh majikannya di Riyadh, Arab Saudi.