TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sidang kasus pembunuhan Vera Oktaria dengan terdakwa Prada Deri Pramana atau Prada DP kembali digelar di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (15/8/2019).
Dalam sidang dengan agenda mendengarkan keterangan terdakwa Prada DP kembali tak kuasa menahan air matanya.
Dalam persidangan, Prada DP yang semula terlihat tenang, tiba-tiba langsung menangis tersedu di hadapan oditur.
Saat itu Oditur Mayor Chk Darwin Butar Butar bertanya mengenai kenangan bersama Vera Oktaria yang ikut mengantar Prada DP saat akan mengikuti Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) di Lahat.
"Apakah saudari Vera turut mengantar anda saat akan mengikuti Dikmata di Lahat," tanya Oditur mayor Chk Darwin Butar Butar ke Prada DP.
Baca: Alasan Kivlan Zen Baru Gugat Ganti Rugi Wiranto soal Dana Pembentukan Pam Swakarsa 1998
Baca: PHE ONWJ Berupaya Optimal Menahan Tumpahan Minyak Sumur YYA-1 Dengan Penampung Fluida
Baca: Sambut Kemerdekaan, Dealer Ramai-ramai Tawarkan Promo Diskon Mobil
Mendengar pertanyaan itu, tangis Prada DP seketika pecah tak tertahankan.
Dia menangis sesegukan dihadapan oditur.
"Sebagai prajurit harus tetap bisa tenang. Prajurit harus tetap kuat," ujar ketua majelis hakim Letkol Chk Khazim SH saat melihat reaksi Prada DP yang tiba-tiba menangis.
"Siap yang mulia," jawab Prada DP sesegukan sembari menghapus air matanya.
Melihat anaknya menangis, Leni yang merupakan ibu kandung Prada DP juga tak kuasa menahan air matanya.
Duduk di kursi pengunjung baris kedua sebelah kiri, Leni langsung menunduk terisak menangis.
Sedangkan suaminya yang juga ayah kandung Vera tampak lebih tenang tanpa menunjukkan ekspresi apapun saat momen sedih tersebut.
Momen mengharukan itu hanya terjadi selama beberapa saat.
Setelah itu, sidang kembali dilanjutkan.