TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aiptu Erwin terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pertamina Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif akibat luka bakar di atas 65 persen.
Sebelum dirujuk, personel Bhabinkamtibmas Kelurahan Bojongherang, Polsek Cianjur Kota yang terkena luka bakar saat mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Kantor Bupati Cianjur, Kamis (15/8/2019) itu, dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Kramar Jati, Jakarta Timur.
"Dari hasil observasi tadi malam sampai pagi hari, kondisinya masih dalam rangka pemulihan."
"Pagi hari ini, dirujuk lagi ke RS Pusat Pertamina untuk ditangani secara lebih intensif kembali," Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di kantornya, Jumat (16/8/2019).
Baca: Update Polisi Terbakar di Ciganjur: Pelaku Diduga Dua Orang, Berjaket Garis Putih dan Merah
Kondisi Aiptu Erwin sendiri masih belum stabil.
Meskipun disebut sudah melewati masa kritis, namun Erwin masih memerlukan perawatan yang lebih intensif.
Dedi menjelaskan, tubuh seseorang yang terkena luka bakar di atas 50 persen akan memproduksi cairan secara berlebihan.
Karena itu, Erwin terpaksa dipindahkan ke rumah sakit yang mampu menangani ini.
"Seseorang yang mengalami luka bakar di atas 50 persen, itu kondisinya masih belum stabil. Tingkat cairan di dalam tubuh itu akan memproduksi secara berlebihan sehingga harus ditangani lebih serius lagi," lanjut Dedi.
Sementara, tiga polisi lainnya yang turut menjadi korban kekerasan mahasiswa sudah dalam kondisi stabil.
Mereka juga menderita luka bakar.
Namun, tidak separah Aiptu Erwin.
Untuk korban bernama Bripda Yudi Muslim dan Bripda FA Simbolon yang berasal dari Sabhara Polres Cianjursaat, sedang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.
Baca: Kronologi Polisi Terbakar Hidup-hidup saat Amankan Demo di Cianjur, Sosok Ini Diduga Sebagai Pelaku
Adapun, seorang korban lainnya bernama Bripda Anif yang merupakan anggota Polres Cianjur menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, Bandung.
Diberitakan sebelumnya, empat orang anggota polisi dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Sayang Cianjur karena mengalami luka bakar serius akibat tersambar api.
Insiden bermula saat pengunjuk rasa yang mengkritisi arah pembangunan Pemerintah Kabupaten Cianjur itu memblokir ruas Jalan Siliwangi di depan gerbang kantor bupati.
Selain berorasi massa juga berupaya melakukan aksi bakar ban.
Petugas pun coba memadamkannya, namun tiba-tiba ada yang melempar plastik berisi cairan diduga bensin sehingga memicu api semakin membesar kemudian menyambar personel polisi yang berada dekat titik api.
Kini, polisi telah mengamankan 30 peserta unjuk rasa dan sedang diperiksa secara intensif.
Baca: 4 Polisi Terbakar saat Amankan Demo Mahasiswa Cianjur, 1 Luka hingga 64%, Pelempar Bensin Ditangkap
Polisi akan memilah-milah peran dari para terduga pelaku dalam peristiwa tersebut.
"Dari 30 orang yang diamankan, nanti akan dipilah-pilah. Siapa yang melakukan pembakaran, siapa yang menyuruh, membeli bensin, siapa yang melakukan penyerangan," kata Dedi.
Polisi juga telah mengamankan sejumlah alat bukti, di antaranya ban bekas, 24 telepon genggam milik pengunjuk rasa, beberapa spanduk, beberapa bendera dan sisa residu pembakaran.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kondisi Polisi Terbakar Belum Stabil, Dirujuk ke RS Pertamina" (Kompas.com/Devina Halim)