Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sampai saat ini belum ada kabar resmi dari Densus 88 Anti Teror terkait penangkapan Abdul Rochim warga Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, diduga Abdul Rochim ditangkap lantaran terkait dengan kelompok Harry Kuncoro.
Harry Kuncoro adalah mantan napiter (napi teroris) yang ditangkap Densus 88 Anti Teror di Bandara Soekarno Hatta pada Februari lalu.
Beredar kabar bahwa Rochim membantu Harry Kuncoro memalsukan dokumen KTP dan Paspor dengan nama Wahyu Nugroho yang akan bergabung dengan ISIS di Suriah.
Selain itu, Abdul Rochim juga dikabarkan memberikan bantuan dana pada Harry Kuncoro untuk pergi ke Khurosan, Suriah.
Dihubungi apakah benar Abdul Rochim terkait dengan ISIS, Wakapolresta Solo AKBP Andy Rifai mengatakan, dalam ranah ini menjadi wilayah Densus 88 Anti Teror untuk menjelaskan.
"Kami saat ada penggeledahan itu hanya melakukan backup," kata AKBP Andy Rifai dihubungi TribunSolo.com, Jumat (16/8/2019).
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Baiturrahman Kelurahan Banjarsari Widodo Prasetyo mengatakan, selama berada di lingkungan kelurahan/kecamatan Banjarsari, Abdul Rochim tidak pernah membicarakan atau membahas terkait ajaran radikal atau terorisme dan lain sebagainya.
Baca: 5 Pernyataan Penting Presiden Jokowi Soal Pemindahan Ibu Kota di Kalimantan, Kota Mana yang Dipilih?
"Dia hidup seperti biasa dan tidak ada bahasan aneh-aneh, setelah keluar dari penjara 2014 lalu diberi kepercayaan untuk mengajar ngaji," kata Widodo Prasetyo, Jumat (16/8/2019) petang.
Soal ada kabar Abdul Rochim memberikan dana bantuan untuk Harry Kuncoro, Widodo mengaku tidak pernah mendengar.
"Kalau saya lihat biaya untuk menghidupi dirinya sendiri sudah cukup, dia sederhana orangnya kerjanya juga cuma di bengkel," kata Widodo.
"Tapi saya juga tidak tahu soal dana mendanai itu, saya hanya lihat sehari-hari dia hidupnya sederhana gitu aja," papar Widodo.
Geledah Rumah