News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

12 Jam Terombang-ambing di Laut Lalu Ditolong Nelayan, Ini Cerita Penumpang Selamat KM Santika

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diki salah satu penumpang KM Santika Nusantara sedang menyantap makanan, setelah turun dari kapal di Terminal Gapura Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (24/8/2019).

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sebanyak 56 penumpang KM Santika Nusantara yang terbakar di Perairan Masalembu, Kamis (22/8/2019) malam, tiba di Terminal Garuda Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (24/8/2019) sore.

Para penumpang yang selamat ini mengaku hanya ditolong nelayan.

Salah satu penumpang selamat, Diki saat di ruang tunggu menceritakan rencananya pulang ke Sangatta, Kalimantan Timur untuk menemui keluarga berujung petaka.

Dia mengaku saat kejadian dia berada di dek tiga.

Usai diberi makan malam, kebanyakan para penumpang lainnya sedang beristirahat.

Baca: LINK LIVE STREAMING Bali United vs Arema FC Liga 1 2019 Malam Ini Jam 20.30 WIB, Tonton di HP

Baca: Live Streaming Bali United vs Arema FC, Link Video Siaran Langsung Liga 1 2019 Sabtu Malam ini

Baca: Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen Diskon 25 Persen, Ini Syaratnya

Baca: Solusi Rossi Setelah Hampir Terkena Penalti di FP3 MotoGP Inggris 2019

Tiba-tiba terdengar ada informasi kapal terbakar.

Kemudian dia berusaha menyelamatkan diri turun ke bawah menggunakan tangga darurat.

Ternyata tangga itu penuh sesak oleh penumpang.

Mereka semua panik menyelamatkan diri hingga tangga darurat putus.

Suasana yang semakin panas, karena kepulan asap dari bawah, membuatnya langsung melompat menggunakan pelampung.
Mereka terombang-ambing di perairan Masalembu.

"Selama 11 sampai 12 jam di tengah laut. Semua dibantu nelayan. Kemungkinan yang saya tahu masih banyak yang belum ketemu," ujarnya.

Sama dengan yang dialami, Hadi. Kernet truk asal Blitar ini harus menaiki perahu karet untuk menyelamatkan diri.

Perahu karet itu ditumpangi 51 orang. Sehingga kondisinya sangat rawan tenggelam.

"Sempat dilewati kapal tetapi tidak mau menolong. Kita teriak-teriak tidak ada yang tolong. Perahu karet diisi 51 orang hampir jebol," tuturnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini