News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jenazah Bocah yang Digendong Pamannya Berjalan Kaki, Ini Curhat Sang Ibu Terkait Pelayanan Puskesmas

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria membawa jenazah berjalan kaki di Cikokol, Tangerang.

TRIBUNNEWS.COM - Raut wajah Maysaroh muram saat berada di kediamannya RT 03 / RW 05 Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Minggu (25/8/2019).

Maysaroh baru saja ditinggal puteranya bernama Husein, bocah tenggelam di Sungai Cisadane, Kota Tangerang.

Bocah berusia 8 tahun itu tewas tenggelam di Sungai Cisadane pada Jumat (23/8/2019) kemarin.

Maysaroh kini hanya dapat melihat wajah buah hatinya ini lewat foto yang disimpan olehnya.

Duka pun semakin berkecamuk dalam diri Maysaroh mengingat kepergian Husein.

Setelah anaknya itu meninggal, keluarga korban ditolak mendapatkan pelayanan di Puskesmas Cikokol, Kota Tangerang.

Baca: Ketahuan Dugem, Ini Pembelaan Barbie Kumalasari Dituduh Bersenang-senang Saat Suami Dipenjara

Baca: Puskesmas Tolak Angkut Jenazah, Dinkes Tangerang Jelaskan 2 Ambulans Gawat Darurat yang Dimiliki

Baca: Fakta-fakta Tentang Bani M Mulia, Pria yang Luluhkan Hati Lulu Tobing

Baca: Jalani Upacara Minum Teh Bersama Roger Danuarta, Cut Meyriska Senang Dapat Angpau

Paman korban bernama Supriyadi meminta pelayanan ambulans di Puskesmas tersebut untuk membawa ke rumah duka.

Namun permintaan itu ditolak oleh pihak Puskesmas Cikokol lantaran terbentur standar operasional prosedur (SOP) yang diberlakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

"Kami sangat kehilangan, ditambah lagi dengan adanya kejadian itu," ujar Maysaroh bernada lirih.

Perempuan yang mengenakan jilbab biru muda itu pun semakin tak kuasa menahan pedih melihat jenazah putranya tak bisa dibawa pulang menggunakan ambulans.

Jenazah Husein hanya dibalut sehelai kain dan dibawa pamannya dengan berjalan kaki.

"Kok ada ya yang tega seperti itu. Keluarga pada kecewa, harusnya ambulans melayani dalam keadaan seperti ini," ucapnya tampak sendu.

Menurutnya, bagaimana jika nasib tersebut terjadi kepada anggota keluarga lainnya.

Mayat Husein dibawa pamannya dengan jalan kaki setelah ditolak Puskesmas Cikokol

Supriadi bahkan sempat menaiki jembatan penyebrangan orang (JPO) ketika menggotong tubuh Husein lantaran tak mendapat ambulans dari Puskesmas tersebut.

"Alhamdulillah ada orang baik yang nolong. Saya sudah ikhlas dengan kepergian anak saya," kata Maysaroh berupaya untuk tegar.

Ia menyebut bahwa buah hati yang telah tiada ini merupakan sosok yang periang. Husein bersekolah di SDN Cikokol Kota Tangerang.

"Anaknya rajin belajarnya, pinter juga," kenang Maysaroh.

Wali Kota Salahkan Anak Buah

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menggelar takziah mendatangi kediaman korban, Minggu (25/8/2019).

Ia bersama rombongan menyampaikan permohonan maaf atas permasalahan tersebut.

Kendati demikian, dirinya terkesan melempar tanggung jawab dari permasalahan ini.

Arief salahkan anak buahnya yang tidak memberikan pelayanan yang tak manusiawi itu kepada korban.

"Ini yang salah dari Dinas Kesehatan. Nanti saya tegur pihak Puskesmasnya juga," ujar Arief kepada Warta Kota, Minggu (25/8/2019).

Padahal pihak Puskesmas menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai atasannya.

Dalam SOP tersebut mobil ambulans tidak diperbolehkan untuk membawa jenazah.

Hal itu pun diamini oleh Kadis Kesehatan Kota Tangerang Lisa Puspadewi.

Lisa menyatakan ambulans hanya dipergunakan bagi pasien dalam kondisi kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan segera.

"Ditambah di dalam mobil ambulans banyak alat medis yang harus dalam kondisi steril. Kalau digunakan untuk jenazah, khawatir berdampak pada pasien yang nantinya menggunakan ambulans itu," ucap Lisa.

Menanggapi hal itu, Wali Kota pun mengaku akan melakukan pembenahan di dalam tubuh Dinkes Kota Tangerang. Ia mengklaim akan segera melakukan revisi terkait SOP pelayanan ambulans ini.

"Saya panggilin nanti Dinkes dan Puskesmas, ini mereka yang harus tanggung jawab. Hari ini juga SOP penggunaan ambulans dalam pelayanan masyarakat di Puskesmas saya revisi," kata Arief. 

Pengamanan di Sungai Cisadane

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk melakukan pengamanan di sekitar bantaran Sungai Cisadane.

Dan juga meminta kepada Kementerian PUPR untuk membangun turap di sepanjang Sungai Cisadane sehingga tidak ada lagi menimbulkan korban jiwa.

"Kami meminta pengamanan. Misalnya dibuat pagar dulu atau seperti apa gitu, agar tidak ada korban lagi," ujar Arief saat mendatangani kediaman Husein, Minggu (25/8/2019).

Arief menyambangi rumah duka untuk menggelar takziah dan meminta maaf kepaa korban.

Pasalnya jenazah Husein juga diterlantarkan oleh pihak Puskesmas Cikokol tak diberi pelayanan ambulans.

"Kami juga akan bersurat ke Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Ciliwung Cisadane untuk menindak lanjuti penurapan," ucap Wali Kota.

Menurutnya hal itu harus segera dilakukan. Sebab banyak anak - anak yang bermain bebas di lokasi tersebut.

"Supaya jangan ada lagi korban - korban lain di pinggir Sungai Cisadane yang mengakibatkan kerugian buat masyarakat," kata Arief.

Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Curhat Ibu dari Mayat Bocah Digendong: Kok Tega Ya Kayak Gitu, Harusnya Ambulans Bisa Melayani

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini