News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Dibakar Demonstran

Anak Almarhum Ipda Erwin: Setelah Kejadian Sempat Ada Rasa Dendam, Namun Kini Saya Sudah Ikhlas

Editor: Yudie Thirzano
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga Almarhum Ipda Erwin Yuda Wildani, polisi yang tewas setelah terbakar dalam aksi demonstrasi mahasiswa di Cianjur Jawa Barat terbuka dan sudah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk kasus hukumnya.

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Anak almarhum Ipda Erwin Yuda Wildani, Erik Yudha Saputra (23), mengatakan sempat memiliki rasa dendam kepada para mahasiswa pengunjukrasa yang melempar bensin dan mengakibatkan ayahnya terbakar.

Namun rasa dendam itu kini telah sirna dan sudah diikhlaskan oleh Erik.

Ia memilih saat ini untuk mendoakan almarhum ayahnya agar masuk surga dan diampuni segala dosanya.

"Pertama setelah kejadian sempat ada rasa dendam, namun kini saya sudah ikhlas."

"Saya memilih untuk mendoakan agar ayah diterima di sisi yang maha kuasa dan diampuni segala dosanya," ujar Erik ditemui di area pemakaman Taman Makam Pahlawan Cikaret, Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Senin (26/8).

Erik mengatakan, ia baru saja menyelesaikan urusan perkuliahannya sehingga ia banyak waktu untuk menunggu mendampingi selama ayahnya dirawat di rumah sakit Pertamina di Jakarta.

"Selama 11 hari saya menemani ayah, di rumah sakit," kata Erik.

Ia mengatakan, malam sebelum ayahnya meninggal ia tak mendengar ayahnya berkata apapun.

Erik tak menduga ayahnya tersebut akan meninggal.

"Sore harinya tak bilang apa-apa, saya juga langsung tidur," kata Erik.

Tak jauh dari Erik, sang ibu, Sukarni (46), terlihat masih sangat bersedih.

Matanya sembab dan beberapa kerabat terpaksa terus membopongnya.

Adik Erik, Adinda Dini Wulandari (18), terus duduk berada dekat dengan sang ibu.

Jenazah Ipda Erwin Yudha Dimakamkan di TMP Cikaret, Kapolda: Tugas Polisi Kadang Nyawa Taruhannya

Setelah upacara pemakaman selesai, keluarga kembali menghampiri makam untuk berdoa bersama-sama.

DA Seorang Pengunjukrasa Hadiri Pemakaman

Letkol Eri Winardi, paman almarhum Ipda Erwin Yuda Wildani, menanti itikad baik dari keluarga para tersangka untuk bersilaturahmi.

Ia mengatakan, jika ada kekhawatiran atau ketakutan maka didampingi oleh pihak aparat pun boleh dilakukan.

Ia meyakini keluarga Erwin terbuka dan sudah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk kasus hukumnya.

Personel Brimob menembakkan tembakan salvo mengirini pemakaman jenazah Ipda Erwin Yudha Wildani di TMP Cikaret Cianjur, Senin (26/8/2019). (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

"Keluarga menanti itikad baik dari para keluarga tersangka, didampingi pun tidak apa-apa," ujar Eri di area Taman Makam Pahlawan Cikaret, Kabupaten Cianjur, Senin (26/8/2019).

Eri mengatakan pihak keluarga sudah ikhlas dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib soal urusan hukum.

Namun ia belum melihat ada keluarga dari mahasiswa datang ke rumah keponakannya tersebut.

"Sekarang sudah ikhlas, keluarga almarhum saya melihat tak menuntut apapun, malah terbuka untuk urusan yang baik," kata Eri.

Kakak Ipda Erwin, Erna, memeluk sang ibu (Tribun Jabar/Ferri AMiril Mukminin)

Eri mengatakan, keponakannya tersebut hidup sederhana terlihat dari rumah yang ia miliki bersama keluarganya.

"Bisa dilihat, ia polisi yang hidup sederhana bersama dengan keluarganya," kata Eri.

DA salah seorang mahasiswa pengunjukrasa yang sempat diperiksa namun dilepas kembali oleh Satreskrim Polres Cianjur dan tak menjadi tersangka turut hadir di pemakaman IPDA Erwin Yuda Wildani, yang dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Cikaret, Cianjur, Senin (26/8/2019) siang.

DA terlihat ditemani oleh beberapa orang.

Ia berdiri di belakang barisan orang yang duduk di tenda.

Tangannya sedikit gemetar saat mencoba untuk diajak mengobrol.

DA mengaku mendapat kabar dari teman dan rekannya.

Ia pun bersama beberapa orang berinisiatif untuk datang ikut menyaksikan upacara pemakaman IPDA Erwin Yuda Wildani.

"Saya ikut sedih pa, terpukul juga rasanya," ujar DA sambil memegang dadanya.

Tak banyak yang ia katakan, ia hanya melihat dari belakang ke arah titik tanah merah yang baru saja digali.

PA GMNI Ucapkan Belasungkawa

Sementara itu, Ketua Persatuan Alumni GMNI Cianjur, Iwan Permana, mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya untuk keluarga korban.

Iwan mengatakan, alumni GMNI berniat akan melayat ke rumah keluarga korban.

"Dari keluarga para tersangka juga sudah berniat akan melayat, mungkin waktunya akan diinformasikan kembali," kata Iwan.

Ia juga mengatakan, hingga saat ini masih membantu pihak kepolisian untuk mempermudah pemeriksaan para mahasiswa yang terlibat dalam aksi unjukrasa yang berujung pada terbakarnya IPDA Erwin Yuda Wildani.

"Kami prihatin atas aksi beberapa waktu lalu itu, kami mendukung sepenuhnya upaya kepolisian dalam menuntaskan kasus ini," kata Iwan.

Pesan Terakhir

 Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, sempat menjenguk Ipda Erwin Yuda Wildani di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta.

Herman mengatakan, tak banyak percakapan yang dilakukan saat itu karena kondisi Ipda Erwin masih kritis.

"Saya sakit, saya sakit... hanya itu yang disampaikan beliau kepada saya," ujar Herman mengutip kata-kata terakhir yang disampaikan kepadanya.

Herman mengaku hanya bisa menitikkan airmata.

Apalagi hari ini Herman mendapat informasi Ipda Erwin meninggal dunia.

"Saya merasa sedih dan turut berduka cita. Saya sempat menjenguk almarhum ketika masih dirawat di RSPP Jakarta," katanya yang ikut acara pemakaman, Seni (26/8/2019).

Herman mengatakan, almarhum meninggalkan seorang istri bernama Sukarni (46), dan 2 anak masing-masing Erik Yudha Saputra (24) dan Adinda Wulandari (18). Erik baru lulus kuliah, sementara adiknya masih kuliah di Universitas Suryakancana Cianjur.

"Untuk anaknya yang baru lulus kuliah, kami akan mengupayakan dapat bekerja di lingkungan Pemkab Cianjur, sedangkan adiknya yang masih kuliah akan dijamin biaya hingga lulus," kata Herman.

Jenazah almarhum Ipda Erwin sudah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikaret, Cianjur, dengan upacara kedinasan yang dipimpin langsung Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi

Bendera Setengah Tiang

Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Rudy Sufahriadi, telah menginstruksikan jajaran kepolisian di Jawa Barat untuk mengibarkan bendera setengah tiang.

Pengibaran bendera setengah tiang itu dilakukan untuk menghormati gugurnya Ipda Erwin Yudha Wildani, Senin (26/8/2019).

Ipda Erwin meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta pukul 01.30 WIB setelah dirawat selama 11 hari.

"Sebagai tanda belasungkawa kami menginstruksikan jajaran kepolisian di Jawa Barat agar mengibarkan bendera setengah tiang," ujar Rudi usai memimpin upacara pemakaman di Taman Makam Pahlawan Cikaret.

Ia mengatakan, gugurnya Ipda Erwin merupakan bagian tugas kepolisian. Sebab, tugas kepolisian tidak mudah. Semua anggota Polri sudah berjanji memilih jalan hidup dengan segala resiko yang harus dihadapi dalam memberikan pelayanan keamanan bagi masyarakat.

"Berkorban nyawa adalah bagian dari relisiko kami sebagai anggota kepolisian. Ini tidak mudah, tapi sebagai bentuk tanggung jawab yang harus dihadapi dan diketahui oleh publik," kata Rudy.

Rudy berharap peristiwa ini merupakan yang terakhir. Dia pun mengajak semua warga turut mendoakan almarhum.

"Peristiwa ini jangan sampai terulang. Ini harus menjadi yang terakhir. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT," katanya.(fam)

Ipda Erwin Terbakar Hidup-hidup Kini Meninggal, Anak Ipda Erwin: Saya Sempat Dendam ke Pengunjukrasa
 

Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Ipda Erwin Terbakar Hidup-hidup Kini Meninggal, Anak Ipda Erwin: Saya Sempat Dendam ke Pengunjukrasa Editor: Mutiara Suci Erlanti

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini