Laporan Wartawan Tribun Sumsel Ika Anggraeni
TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Warga Desa Bitis kecamatan Gelumbang dihebohkan temuan mayat yang telah membusuk dan dipenuhi belatung, Senin, (26/8/2019).
Peristiwa menggemparkan warga desa Bitis tersebut terjadi dalam sebuah pondok di kebun yang berlokasi di dusun I Desa Bitis kecamatan Gelumbang Kabupaten Muaraenim.
Adapun indentitas dari mayat tersebut diketahui bernama Adam Munawir (39) warga jalan srikandi No 039 RT.05 RW.05 Kelurahan Prabumulih Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih.
Peristiwa penemuan mayat tersebut bermula saat adik ipar korban yakni Doni Eko Prasetyo Bin Ibrahim, (20) ndan istri korban yakni Ninik Paryuni Binti Ibrahim, (34) dan anak korban berangkat dari prabumulih menuju ke pondok dimana korban tinggal di Desa Bitis kecamatan Gelumbang kabupaten Muaraenim untuk menemui korban.
Mereka datang untuk menanyakan keadaan korban, karena sudah kurang lebih dari 1 minggu korban tidak ada kabar dan tidak pernah ke Prabumulih untuk menemui istri dan anaknya.
Serta sudah sekitar 1 minggu juga korban tidak mengirimkan uang untuk istri dan anaknya.
Baca: 2 Mayat Terpanggang Dalam Mobil di Sukabumi Diduga Laki-laki, Kondisinya Sulit Dikenali
Sesampainya di pondok tempat korban tinggal,merekapun melihat bahwa pondok kebun korban dalam keadaan terkunci dari dalam.
Kemudian istri korban berinisiatif untuk menyuruh adiknya untuk membuka pondok tersebut melalui jendelanya.
Kemudian setelah jendela terbuka betapa terkejutnya mereka saat menyaksikan korban dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
Korban dengan posisi tubuh tengkurap dan dalam keadaan sudah membusuk dan dipenuhi belatung.
Istri korbanpun menjerit histeris, dan kemudian langsung menelpon ibunya dan mengabarkan bahwa suaminya sudah meninggal.
Sedangkan adik korban langsung memberitahukan kepada warga sekitar dan menelpon pihak kepolisian untuk melaporkan kejadian tersebut.
Ibu korban, Buriem (59 tahun) mengatakan, ia terakhir bertemu dengan anaknya tersebut pada hari minggu tanggal 10 agustus 2019 yang lalu.