BATAM–Beberapa program pemerintah pusat dalam memperhatikan kondisi ketersediaan air di Provinsi Kepri tentu menjadi perhatian tersendiri dari beberapa pihak.
Hal ini seperti penuturan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV, Ismail Widadi, Rabu (21/8).
Kepada Tribun, Ismail mengatakan, salah satu bentuk program dari pemerintah pusat dapat dilihat dari upaya Kementerian PUPR dalam membangun infrastruktur sumber daya air di Kepri.
“Kebutuhan air baku di Kepri ini sangat memprihatinkan. Apalagi, Kepri tidak memiliki cekungan air tanah,” katanya.
Ismail menjelaskan, dalam hal ini, pihaknya hadir sebagai penanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan air baku di wilayah Provinsi Kepri.
Menurutnya, Provinsi Kepri selama ini hanya bergantung dari sumber daya air hujan.
“Jadi, strateginya itu membangun sebanyak mungkin infrastruktur sumber daya air untuk menampung air hujan, sebagai contoh itu ada embung atau bendungan,” jelasnya.
Ismail menjabarkan, infrastruktur yang akan dibangun oleh pihaknya memiliki dua keutamaan.
“Untuk menampung air baku itu ada embung atau bendungan. Sedangkan untuk ketahanan pangan ada jaringan irigasi. Ini sudah kami bangun di beberapa daerah di Kepri,” sambungnya.
Sebagai contoh, ia menyebut beberapa pembangunan telah dilakukan seperti pembangunan Embung DAS Kawal di Bintan, Embung Sedanau, serta beberapa lainnya di sekitar pulau-pulau terluar.
Sedangkan irigasi terdapat di beberapa titik seperti irigasi di Kabupaten Lingga, Bintan, dan daerah lainnya.
“Untuk bendungan Sei Gong itu satu-satunya proyek strategis nasional yang ada di Kepri. Dasarnya tentu ada, salah satunya karena kebutuhan air di Kepri, Khususnya di Kota Batam tidak dapat mengimbangi pertumbuhan jumlah penduduk,” terangnya.
Darinya diketahui, Bendungan Sei Gong sendiri diperkirakan mampu untuk menampung jumlah air hingga mencapai 11,8 juta meter kubik.
Selain itu, bendungan ini juga mampu untuk menyuplai air sebanyak 400 liter per detik kepada setiap konsumen.
“Permasalahan dalam pembangunan tentu ada, salah satunya ketersediaan lahan. Contohnya saat bendungan Sei Gong akan dibangun,” ucap Ismail lagi saat dimintai tanggapan mengenai kesulitan yang dihadapi dalam membangun beberapa infrastruktur sumber daya air di Provinsi Kepri.
Namun hal ini menurutnya dapat berjalan mudah dengan bantuan yang diberikan oleh pemerintah setempat serta BP Batam.
“Kami berharap masyarakat dapat menjaga bersama tiap bendungan atau infrastruktur yang akan dibangun. Rasa memiliki harus ditimbulkan agar dapat dijaga dengan baik ke depannya,” pungkasnya.(*)